TASIKMALAYA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Tasikmalaya menyelenggarakan Latihan Instruktur Dasar (LID) Nasional bertempat di Graha Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas). Kegiatan bertajuk “Pengaruh Diskursus Kader IMM Terhadap Tantangan Global dalam Mewujudkan Perkaderan yang Massif” ini dihadiri oleh puluhan peserta dari perwakilan PC dan PD IMM se-Indonesia yang akan dilangsungkan pada Kamis – Ahad, 27-30 Juni 2019.
Rektor Umtas, Dr Ahmad Qonit AD, M.A dalam sambutannya memberikan nasihat kepada segenap immawan dan immawati yang hadir. “Mars IMM tak boleh sekadar dinyanyikan. Ia harus kita renungkan untuk kemudian kita realisasikan dalam keseharian. Ada beberapa hal yang harus dinomorwahidkan oleh IMM, yaitu: akhlaq, IPK, komunikasi, dan kepekaan sosial. Semua poin tersebut harus terepresentasi pada seorang kader IMM. Akhlaq yang dilandasi iman dan taqwanya harus bagus, IPKnya harus bagus, komunikasinya harus bagus, dan kepekaan sosialnya juga harus bagus. Kenapa? Karena seorang kader IMM adalah calon pemimpin masa depan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, era yang tidak menentu pada saat ini harus dihadapi dengan karakter yang kuat. Seorang kader IMM hendaknya kuat menghadapi kondisi apapun dalam segala cuaca. “Islam telah menyiapkan kita sebagai khairu ummah. Umtas sebagai PTM memiliki orientasi untuk menyiapkan pemimpin masa depan. IMM merupakan bagian dari ini. Seluruh mahasiswa Umtas harus “mengerti” IMM, untuk kemudian meresapi nilai-nilainya. Seluruh pimpinan dan juga para dosen juga hendaknya memahami, bahwa IMM adalah kader persyarikatan, kader umat, kader bangsa. Oleh karena itu, kami sambut baik adanya LID Nasional ini. Sebagaimana tema kegiatan ini, perkaderan IMM harus massif. Tak hanya massif dalam kuantitas, namun juga dalam kualitas,” paparnya.
IMM sebagai kader dakwah, tambahnya, harus mencitrakan nilai-nilai dakwah. Karena setiap immawan dan immawati harus memberikan contoh yang baik, maka mereka harus selalu terdepan dalam segala hal, termasuk terdepan dalam shaf shalat. “Pesan untuk seluruh kader IMM adalah amankan waktu shalat. Lima waktu tak boleh ada yang kesiangan. Jika menjaga shalat berjamaah di masjid saja susah, jangan harap yang lain-lain akan mudah,” tuturnya. Ia menutup sambutan dengan mengucapkan terima kasih kepada IMM yang telah bekerja keras bersinergi membantu program pemerintah dalam bidang pendidikan, salah satunya melalui pendidikan kepemimpinan yang dilaksanakan melalui LID ini.
Pada pembukaan agenda tersebut dimeriahkan oleh kreasi seni dari Hima Sendratasik Umtas, hadir pula Wali Kota Tasikmalaya yang diwakili oleh Disbudparpora Kota Tasikmalaya, PDM, PDA, dan ortom lain di lingkungan Kota Tasikmalaya, serta IMM dari tingkat cabang, wilayah, dan pusat. (hidayahnu)