MEDAN, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir, MSi menyatakan organisasi yang dipimpinnya siap mewujudkan kerjasama untuk kebaikan bangsa bukan untuk keburukan.
“Jangan khawatir, apa yang dilakukan Muhammadiyah adalah untuk kebaikan dan mencerahkan umat dan bangsa untuk Indonesia yang rahmatan lil’alamin,” kata Haedar dalam silaturrahim Syawal 1440 H Keluarga Besar Muhammadiyah Sumut dan Sivitas Akademika UMSU, di Kampus Pascasarjana, Jalan Denai Medan, Ahad (30/6).
Menurut Haedar Nashir, Islam mengajarkan makna silaturrahim yang secara khusus mempertautkan atau menjadikan antar orang kembali bersaudara. Silaturrahim sejatinya mencari kesamaan di atas perbedaan termasuk dalam urusan politik.
Haedar Nashir menyerukan umat Islam khususnya warga Muhammadiyah untuk merajut silaturrahim dan merukunkan keretakan akibat perbedaan pilihan pascapilpres.
Muhammadiyah adalah sosok organisasi Islam yang besar dan dikenal di luar memiliki prinsip gerakan yang kokoh, sistem organisasinya bagus, amal usahanya terbukti memberi manfaat dan kemudian mempunyai trust (kepercayaan).
Haedar mengatakan, untuk menjaga semua yang sudah dicapai dan dimiliki Muhammadiyah itu tentunya tidak gampang. “Dalam mengurus dan mengelola Muhammadiyah kita dituntut bersikap seksama dan tidak boleh sembarangan,” katanya.
Maka harus dipahami, lanjut Haedar, memimpin persyarikatan ini tidak bisa seperti jadi pilot pesawat tempur yang bisa leluasa melakukan pelbagai manuver. “Bagusnya memimpin Muhammadiyah itu seperti jadi pilot pesawat komersial super jumbo yang hati-hati dan seksama,” jelasnya.
Haedar juga menegaskan bagaimana sekarang ini tantangan Muhammadiyah itu sangat besar dan berat, khususnya terkait dakwah dan tabligh.
Menurutnya, sektor dakwah dan tabligh ini perlu direvitalisasi kembali. Selain dakwah dan tabligh secara langsung, juga tabligh dan dakwah lewat media sosial perlu diperlu diperhatikan, karena media sosial hadir sebagai sebuah keniscayaan yang tidak mungkin kita lepaskan. “Bahkan sekarang ini menjadi sebuah kekuatan untuk dakwah dan interaksi sosial,” sebutnya.
Hadir dalam acara silaturrahim Syawal itu, WR II Akrim, MPd, WR III Dr Rudianto, M.Si, Sekretaris Universitas Gunawan, MTh, Rektor UMTS, jajaran PWM Sumut, PDM Se-sumut, PW Aisyiyah, pimpinan ortom serta seluruh civitas akademika UMSU. Acara silaturahim dihadiri seribuan warga Muhammadiyah dari berbagai kabupaten/kota di Sumut.
Dalam sambutannya, Rektor Dr. Agussani MAP mengatakan bahwa silaturrahim syawal ini merupakan acara yang sudah diagendakan secara rutin tiap tahunnya yàng bertujuan untuk merawat dan mempererat jalinan silaturrahim warga Muhammadiyah Sumut dan Civitas Akademika UMSU.
Ia juga menyampaikan perkembangan UMSU yang terus mengalami kemajuan, dimana belum lama ini UMSU sudah sukses meraih Akreditasi A untuk tingkat institusi.
“Alhamdulillah capaian prestasi ini merupakan buah dari kerjakeras bersama yang wajib kita syukuri, pertahankan dan perlu kita tingkatkan lagi,” ungkapnya.
UMSU juga telah melangkah jauh untuk mewujudkan program internasionalisasi kampus. Hal itu ditandai dengan banyaknya kerjasama internasional dengan berbagai universitas di Asia dan Eropa.
Wujud kerjasama itu ditandai dengan kegiatan magang dan KKN internasional ke beberapa negara ASEAN. Pengiriman mahasiswa UMSU untuk kegiatan magang internasional ini sudah berlangsung lima tahun terakhir di negara tetangga Thailand dan Kamboja.
Sebelumnya Ketua PWM Sumut Prof Dr Hasyimsyah Nasution mengatakan, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam Washatiyah (jalan tengah yang luruh tidak ekstrem kanan dan kiri) sangat diperlukan dalam menjawab berbagai persoalan keumatan. (Syaifulh/Rizq)