YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan mengadakan Pelatihan Jurnalistik Kewarganegaraan untuk para mahasiswa. Acara tersebut dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 2019 di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan Jalan Ahmad Yani, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Ketua Program Studi PPKn, Dikdik Baehaqi Arif MPd dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan tentang dunia media dan jurnalistik kepada para mahasiswa. Diharapkan para lulusan dari pelatihan ini mampu memiliki dasar kompetensi untuk menjadi para punggawa media atau tabloid yang dikelola oleh Program Studi Kewarganegaraan. Tabloid yang dikelola oleh salah satu unit lembaga kegiatan mahasiswa ini merupakan wadah pembelajaran dan sekaligus publikasi bagi program studi.
Pelatihan yang terbagi dalam empat sesi ini menghadirkan tim redaksi Majalah Suara Muhammadiyah sebagai pemateri. Redaktur Majalah Suara Muhammadiyah, Muhammad Ridha Basri membawakan materi tentang manajemen keredaksian dan penulisan berita. Menurutnya, menjadi seorang jurnalis berarti menjadi guru bagi publik, sehingga perlu terus belajar dan mengasah kemampuan. Para wartawan juga harus memiliki wawasan yang luas.
Reporter Majalah Suara Muhammadiyah Rizki Putro Dewantoro mengetengahkan tentang kode etik jurnalistik dan wawasan dasar dalam proses peliputan berita. Sembilan poin Kode Etik Jurnalistik tersebut ditetapkan oleh Dewan Pers melalui Peraturan Dewan Pers Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008 Tentang Pengesahan Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 03/SK-DP/III/2006 tentang Kode Etik Jurnalistik Sebagai Peraturan Dewan Pers. Kode etik ini berguna sebagai pemandu norma dan etika serta sebagai bentuk pertanggungjawaban moral jurnalis dalam setiap proses pemberitaan. (mrb)