MALANG, Suara Muhammadiyah – Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) memasuki hari ke empat pada Selasa (16/7). Kegiatan berpusat di tiga titik di kabupaten Malang, yakni Pantai Tamban, SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo, dan desa Kedung Banteng, kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Kegiatan di SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo diselenggarakan bersamaan dengan momentum Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Ketua MDMC kabupaten Malang Rossi Hendrawan menyebut, Ekspedisi Destana yang juga menyasar sekolah erat kaitannya dengan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Hal senada diungkapkan Drs Nasikin, kepala SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo. Donomulyo termasuk wilayah dengan potensi bencana yang cukup tinggi. “Ini karena kami berada di pesisir pantai selatan. Namun, gempa bumi dan tanah longsor yang paling sering terjadi di Donomulyo,” ujarnya.
Bersama Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana), MDMC kabupaten Malang memberikan edukasi kepada siswa baru terkait kesadaran terhadap potensi bencana, utamanya di lingkungan sekolah.
Pihaknya menyebut edukasi tanggap bencana harus dilakukan secara serius. “Apalagi fenomena akhir-akhir ini yang sering terjadi gempa bumi. Maka, edukasi ini akan bermanfaat setidaknya untuk diri sendiri, dan lebih jauh harapannya jika bisa ditularkan pada masyarakar di Donomulyo,” ujar Nasikin. (Isna)