• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Desember 16, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Hyung Jun Kim: Sistem di Muhammadiyah Sungguh Ideal

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
1 Agustus, 2019
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Hyung Jun Kim: Sistem di Muhammadiyah Sungguh Ideal

Hyung Jun Kim (Dok Erik/SM)

Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Adalah Hyung Jun Kim, Guru Besar Antropologi pada Kangwon National University, Korea Selatan, mengatakan bahwa sistem yang dibangun di Muhammadiyah sungguh ideal. Hal ini diungkapkan saat ia menjadi pembicara dalam Majelis Reboan ke tiga di aula Gedoeng Moehammadijah Jl Ahmad Dahlan pada Rabu, 31 Juli 2019.

Lebih jauh lagi, Kim mengutarakan bahwa Negara pun patut belajar pada Muhammadiyah. Selain sistemnya yang rapi, Muhammadiyah juga sangat mengutamakan aspek keikhlasan. Ikhlas menjadi kekuatan bersama. Hal ini memberikan dampak pada kecilnya peluang untuk berlaku koruptif, kolitif, dan nepotisme di dalam tubuh Muhammadiyah.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Sistem kolegial di Muhammadiyah sangat menonjol. Semua keputusan harus melalui musyawarah. Tradisi ini telah mengakar sejak lahirnya persyarikatan pada abad yang silam. Jika telah menjadi putusan bersama, semua warga persyarikatan sami’na wa atha’na. Di lain sisi, hal semacam ini didukung oleh sikap egaliter para pimpinan sehingga dinamika organisasi tidak begitu tampak dari luar.

Melihat gejala di Muhammadiyah dari waktu ke waktu sejak lahirnya hingga kini, Kim memperkirakan Muhammdiyah akan terus eksis sampai batas waktu yang sangat panjang namun lempeng. Menurut Kim, perubahan besar sulit diterapkan di Muhammadiyah selama pikiran-pikiran yang baru tidak diberi angin segar.

Sesungguhnya perubahan demi perubahan telah terjadi di Muhammadiyah hingga kini. Muhammadiyah sebelum tahun 1950an, khususnya Muhammadiyah awal,  ada semacam kelompok “darah biru” karena faktor masih terbatasnya anggota di kalangan sekitar KH Ahmad Dahlan. Namun pada periode tahun setelahnya, siapapun bisa menjadi pimpinan di Muhammadiyah sesuai dengan aturannya tanpa harus adanya “darah biru”.

Dulu pimpinan dan anggota di Muhammadiyah banyak dari golongan pengusaha, namun setelah itu bergeser menjadi banyak dari kalangan pegawai, bahkan bergeser lagi dari pegawai negeri ke pegawai amal usaha. Kemudian dari kyai ke intelektual, dan seterusnya. Perubahan-perubahan ini menuntut pemikiran untuk menjawab tantangan Muhammadiyah ke depan.

Kim mengakui bahwa ia belum pernah menemukan kelompok Islam manapun yang sungguh-sungguh konsisten dengan sistem kepemimpinan kolektif kolegial selain Muhammadiyah. Orang Muhammadiyah cukup senang dengan aturan. Semua ada aturannya. Namun di sisi lain, hubungan personal antar pimpinan menjadi seolah-olah hanya hubungan formal.

Akhirnya, sebuah penilaian paradoks datang dari seorang Guru Besar Antropologi ini, ada semangat besar untuk perubahan dan tajdid di Muhammadiyah, tetapi kondisi yang menghalangi melaksanakan tajdid itu adalah kondisi ideal yang dicita-citakan oleh Muhammadiyah sejak berdirinya. (Erik Tauvani)

Tags: Hyung-Jun KimMajelis Reboanmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Nabi Musa AS Berguru kepada Khidhir

Nabi Musa AS Berguru kepada Khidhir

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In