Tapak Suci Sebagai Wajah Gerakan Muhammadiyah

Tapak Suci Sebagai Wajah Gerakan Muhammadiyah

Milad Tapak Suci di Cipanas, Cianjur (Dok Ilham/SM)

CIANJUR, Suara Muhammadiyah – Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM)  sebagai organisasi otonom seni bela diri khas milik Muhammadiyah, pada rabu 31 Juli 2019 kemarin genap menapaki usianya yang ke 56 tahun. Berbagai kegiatan dilaksanakan untuk memperingati Milad ortom ini diberbagai daerah. Termasuk diantaranya adalah Pimda 191 TSPM Cianjur yang mengadakan pengajian dan latihan gabungan seluruh anggota Tapak Suci di Kabupaten Cianjur, mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan tingkat SMA.

Selain jumlah peminat di setiap sekolah Muhammadiyah Cianjur sangat banyak, TSPM Cianjur juga banyak menelurkan kader-kader atlit yang berprestasi dari tingkat nasional hingga ikut dalam kejuaraan dunia.

“2 atlit remaja kita berhasil lolos seleksi Popwilda bulan Juli kemarin mewakili kabupaten Cianjur dan akan bertanding di POPDA Jabar awal tahun 2020 mendatang. 2 atlit tersebut berasal dari SMAM Cipanas adalah Thoriq Dwi Dattama dan Asri Pratiwi Tenggara” kata Zaka Mubarok yang juga pembina Tapak Suci Cianjur.

Zaka juga menyampaikan bahwa salah satu atlit dewasa lulusan Islamic Centre Muhammadiyah (ICM) Cipanas yaitu Muhamad Farid faturrahman berhasil lolos dalam seleksi Kejurwil TSPM pada bulan Juli lalu, dan akan bertanding pada akhir bulan nanti pada event kejuaraan dunia Tapak Suci pertama di Solo.

Milad Tapak Suci di Cipanas, Cianjur (Dok Ilham/SM)

Marjan Miharja, ketua PIMDA 191 TSPM Cianjur menyampaikan bahwa proses perkaderan Tapak Suci bukanlah proses instan, akan tetapi melaui proses yang panjang. “Generasi ke generasi telah silih berganti hingga saat ini, namun nilai dan ruh perjuangan tidak menjadi pudar, bahkan menguat dan mengkristal. Ia menjadi akar dari gerakan dan bingkai menuju terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya,” ungkapnya.

Turut hadir dalam kegiatan yang diadakan di komplek Islamic Centre Muhammadiyah Cipanas tersebut, Ketua PDM Cianjur Faturachman Izudin dan seluruh pembina TS di AUM Cianjur. Menurut Faturachman motto dengan iman dan akhlak kami menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak kami menjadi lemah betul-betul harus dihujamkan dalam jiwa seluruh anggota Tapak Suci. “Mengapa demikian, karena saat ini bangsa kita sedang kiris dalam dua hal tersebut,” tuturnya.

Selain berjuang meraih prestasi, tambah Jafar Sidik mengingatkan agar kader TS dapat mengaktualisasikan nilai-nilai ikrar Tapak Suci ke dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi contoh bagi teman sebaya. “Bukan hanya mengolah raga, namun juga membentuk pribadi yang shalih,” kata Jafar yang juga Pimpinan Pesantren ICM itu mengingatkan. “Mempunyai sikap tanggung jawab, karena kader TS merupakan wajah dari pergerakan Muhammadiyah,” pungkasnya. (Ilham)

Exit mobile version