Liga HW, Spirit Dakwah Kultural Muhammadiyah

Liga HW, Spirit Dakwah Kultural Muhammadiyah

Dok PP PM

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) untuk pertama kalinya akan menggelar kompetisi sepak bola Liga Hizul Wathan. Kompetisi Sepak Bola ini sebagai langkah dakwah kultual dalam bidang sepak bola dan juga mengembalikan peran Muhammadiyah dalam pengembangan sepak bola Nasional.

“Pelaksanaan ini adalah untuk menghidupkan kembali spirit nilai-nilai perjuangan yang sudah lama tidak dilakukan lagi oleh Muhammadiyah. Bagi kami, satu hal penting yang diharapkan adalah nilai-nilai Muhammadiyah mewarnai sepakbola. Sekaligus Muhammadiyah juga punya peran dalam kemajuan sepakbola nasional,” ungkap Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto mewakili AMM dalam konferensi pers Launching Liga Hizbul Wathan I Tahun 2019/2020 di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Kamis (9/8).

Turut Hadir Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Najih Prasetyo, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), perwakilan Nasyiatul Aisyiyah serta kru Liga HW Nasional.

Menurut Sunanto pelaksanaan direncanakan akan menerapkan standar yang ada pada Liga 3 Indonesia. Hal tersebut juga menyangkut pada pelaksanaan, lisensi wasit dan pelatih.

Gelaran pertama Liga HW Nasional, kata  Makruf El Rumi, komentator Sepakbola dan Jurnalis  RCTI, teknis kompetisi diadakan dalam 5 zona yaitu zona DKI Jakarta-Banten dengan 15 tim, zona Jawa Barat dengan 7 tim, Jawa Timur dengan 10 tim, Jawa Tengah 10 tim, dan zona DIY dengan 5 tim.

“Kick Off dilakukan awal bulan September. Kenapa dinamakan Liga HW Nasional ya karena PS HW ini adalah cikal bakal terbentuknya PSSI pada 1930 dengan perantara Ir. Soeratin, Abdul Hamid, dan lainnya. Kita harapkan seperti pada mulanya Liga HW ini kita konsep sebagai bagian dakwah kultural Muhammadiyah di lapangan hijau,” imbuh Ketua Pelaksana Liga HW 2019 Rahmatullah Bagja.

Persyarikatan Muhammadiyah sudah tak asing lagi dengan dunia persepakbolaan. Tokoh-tokoh pendiri PSSI, seperti Ketua PSSI pertama R Soeratin, Abdul Hamid BKN, Dasron Hamid, dan Djamiat Dalhar. Tak hanya itu, untuk lompetisi Liga 3 Indonesia 2019 PS HW UMY dan UAD FC tercatat sebagai peserta Liga 3 di bawah Asprov PSSI DIY. Dua klub bola tersebut tak lain adalah klub  di bawah naungan Perguruan Tinggi  Muhammadiyah.

Dalam sejarahnya pula, Ki Bagus Hadikusumo pernah mendirikan Kauman Voetbal Club (KVC) yang kemudian bermetamorfosis menjadi Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PSHW) yang saat ini dikenal dengan PSHW UMY peserta liga 3 tersebut.

Dari liga HW ini Sunanto berharap akan tumbuh kembali klub-klub HW yang ada di daerah-daerah. “Ini adalah embrio awal untuk menghidupkan klub-klub HW di setiap daerah yang ada Muhammadiyahnya dan potensi besar mensyiarkan nilai-nilai Islam Muhammadiyah melalui sepakbola. Kenapa penting, harapannya memberi warna sendiri,” imbuh Sunanto.

Sebagai pusat informasi kompetisi Liga HW tersebut, panitia pelaksana telah menyediakan laman www.ligahw.com untuk mengetahui persyaratan hingga pendaftaran serta informasi lainnya. (dnx)

Exit mobile version