YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam usaha mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh para santri, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta terus mengintensifkan upaya-upaya kemitraan dengan berbagai institusi, baik milik pemerintah maupun lembaga swasta. Kini, madrasah tertua di Indonesia ini, sering menerima apresiasi dan empati dari berbagai pihak.
Komite Penyelamat Sepakbola Nasional (KPSN), merupakan salah satu lembaga yang secara nyata telah mengapresiasi prestasi gemilang yang telah ditorehkan oleh Mu’allimin dalam kiprahnya selama lebih dari 100 tahun dalam mengemban misi pendidikan dan kemanusiaan. Kali ini, Mu’allimin menerima bantuan untuk sarana edukasi berupa 100 buah bola. Bantuan langsung diserahkan oleh ketua KPSN, Suhendra Hadikuntono pada saat apel pagi di Muallimin, Sabtu (24/8).
Dalam sambutannya di hadapan 1.442 siswa yang berasal dari seluruh Indonesia itu, Suhendra menyatakan bahwa KPSN sangat merasa ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan olah raga khususnya cabang olah raga sepak bola di Indonesia. Dan hal tersebut juga bisa diawali dari berbagai sekolah besar, dengan jumlah siswa yang besar, yang berarti memiliki potensi yang besar pula.
“Mu’allimin adalah sekolah besar, apalagi siswanya berasal dari berbagai daerah di tanah air, yang oleh karena itu kami merasa terpanggil untuk berkontribusi secara nyata dalam upaya menggali potensi para siswa sekalian, khususnya di bidang olah raga sepak bola untuk keharuman nama bangsa kita,” kata pendiri Hadikuntono’s Institute itu.
Dalam sambutan balasannya, Direktur Mu’allimin Aly Aulia, Lc, MHum menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas berbagai langkah positif yang telah dilakukan oleh KPSN dalam upaya mengembangkan persepakbolaan di Indonesia.
“Kompetensi dan prestasi secara jasmaniah harus kita tingkatkan terus, di samping kompetensi intelektual yang menjadi konten utama pendidikan yang kita selenggarakan,” ungkap alumnus Universitas Al Azhar Mesir yang kini sedang menyelesaikan program doktoralnya itu.
Secara simbolik, prosesi serah terima bantuan ditandai dengan tendangan bola yang dilakukan oleh Suhendra Hadikuntono ke arah gawang yang dijaga oleh Aly Aulia. Dia merupakan penjaga gawang andalan tim Mu’allimin di era tahun 1990-an.
“Karena Pak Direktur sudah bisa menangkap bola dengan baik, maka 100 buah bola dengan ini kami serahkan secara resmi kepada madrasah,” ungkap Suhendra yang disambut tepuk tangan oleh para hadirin.
Tampak hadir mendampingi Suhendra, adalah Dr Khoiruddin Bashori MSI, Drs Anas Farchan dari Tim Pengembang Madrasah, dan jajaran direksi.
KPSN sendiri merupakan sebuah komite yang didirikan untuk menyelamatkan prestasi dan sistem kompetisi sepak bola di Indonesia. Awalnya, komite tersebut tidak diperhitungkan, namun belakangan banyak pihak termasuk KONI menganggap bahwa komite itu telah menunjukkan peran positifnya bagi perkembangan persepakbolaan di Indonesia. (Riz)