• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, Desember 20, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Deklarasi Jatam Pertama di Luar Jawa

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
2 September, 2019
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Deklarasi Jatam Pertama di Luar Jawa

Haedar Nashir (Dok PP Muh)

Share

PALU, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan lima sumur artesis pertanian dan Deklarasi Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam)  pertama di luar Pulau Jawa yang diprakarsai Majelis Pembedayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah.

Haedar menyampaikan PP Muhammadiyah mengapresiasi upaya rintisan MPM yang merambah Sulteng untuk Jatam pertama di luar pulau Jawa. Selain ada MDMC yang fokus di bidang kebencanaan, MPM di beberapa tempat di kawasan 3T juga telah membuktikan kiprahnya. “Kerjasama MPM dan LAZISMU Merupakan satu rumpun gerakan Al Maun Muhammadiyah”, kata Haedar, di Palu Sulawesi Tengah, Sabtu, (31/8).

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Menurutnya MPM telah mengupayakan Peningkatan usaha tani mulai dari produksi dan pasca usaha tani. “Nikmat Allah tidak bisa dihitung. Betapa diberi nikmat Allah SWT sedemikian rupa, alam dan kekayaan yang besar. Indonesia sangat kaya,  bagaimana memanfaatkan anugerah Allah secara berkemajuan,” lanjut Haedar.

Menurut Haedar, kelemahan pertanian negeri ini jika sering didiamkan tidak akan mengalami kemajuan. Banyak produk yang bisa diproduksi tetapi masih import. Padahal di masa lalu bangsa penjajah ke Indonesia salah satunya adalah memperebutkan kawasan yang kaya produk pertanian dan perkebunan.

“Di Donggala ini menhadilkan kopra. Petani bukan jamaah yang malas. Kalau Pertanian tidak maju, yang disalahkan petani kita malas. Padahal bukan. Banyak yang menyebutkan penelitian bahwa petani kita gigih dan pekerja keras. Punya sifat komunal, perasaan jiwa bersama. Dan tidak kenal lelah. Kelemahan kita mungkin di sektor teknologi,” terang Haedar.

Haedar berharap Jatam Sulteng harus menjadi petani berkemajuan. Maka Jatam perlu melakukan inovasi teknologi untuk meningkatkan produk pertanian. Selain itu, perlu juga peningkatan SDM yang harus mempunyai jiwa mandiri serta terbuka untuk bekerja sama.

Kemudian Haedar mengingatkan tentang karekter petani di antaranya yaitu sabar, tekun, tidak kenal lelah, telaten, dan andiri. “Banyak jalan menggerakkan persyarikatan, salah satunya lewat Jatam,” pungkasnya. (ppmuh/riz)

Tags: Haedar NashirJatam Sultengmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Potensi dan Manfaat Wakaf Uang Di Muhammadiyah

Potensi dan Manfaat Wakaf Uang Di Muhammadiyah

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In