TASIKMALAYA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) mengadakan kegiatan Masa Pengenalan Kehidupan Kampus (MPK2) Tahun Akademik 2019/2020. Kegiatan yang diikuti 675 mahasiswa baru tersebut direncanakan dilakukan selama empat hari, yaitu 9-12 Muharram 1440 H/9-12 September 2019 M. Diawali dengan Sidang Senat Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru, acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Kapolres Kota Tasikmalaya, Ketua BPH Umtas, Senat Universitas, para dekan, para kaprodi, dosen dan karyawan, serta ortom dan ormawa di lingkungan Umtas.
Dalam amanat yang disampaikan pada Sidang Senat terbuka, Rektor Umtas, dr. Ahmad Qonit AD, M.A., menyampaikan bahwa MPK2 adalah momen pengukuhan peserta MPK2 memasuki masyarakat akademik, calon sarjana, kader akademik. Mahasiswa baru hadir di sini tidak dengan pikiran yang kosong. Di benak nya tersimpan sejuta asa. Keinginan untuk menggapai asa. Menjadi orang yang berguna, kebanggaan orang tua, bangsa dan agama. Orang tua menyiapkan bekal, setiap hari berdoa agar semua cita-cita anaknya tercapai. “Kehadiran kalian semua di sini adalah anugerah kasih sayang Allah yang Maharahman dan Maharahim,” tuturnya.
MPK2 ini, menurutnya, ingin mengenalkan kepada seluruh mahasiswa baru bahwa di pundak mereka semua tersimpan tanggung jawab yang mulia. “Banyak amanah di pundak kalian. Amanah bersyukur atas kesempatan dapat berkuliah, menjaga diri dari maksiat, belajar penuh semangat dan penuh disiplin, terus belajar membaca dan mengamalkan Al-Quran, berbakti kepada orang tua, agar kalian kelak menjadi manusia yang bertaqwa,” tambahnya.
Rektor bersama BPH Umtas dan semua keluarga besar Umtas berjanji untuk bersinergi membangun kondusifitas kampus agar dapat nyaman belajar membina diri, sehingga dapat tumbuh berkembang menjadi bagian masyarakat yang konsisten dan gigih dalam membangun ketaqwaan, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta memiliki leadership yang kuat.
“Seorang anggota masyarakat ilmiah cirinya adalah berpikir akan Allah dalam hal apapun. Aktifkan akal pikiran kalian untuk peka akan penciptaan Allah. Semua yang Allah ciptakan tidak ada yang sia-sia. Apa yang dipelajari nanti di prodi masing-masing gunakanlah untuk melihat sekecil apapun makna kebaikan yang terkandung di sana,” begitu pesan yang disampaikan di Graha Umtas di hadapan ratusan mahasiswa baru dan para tamu undangan.
Mengutip janji mahasiswa yang diikrarkan bersama oleh mahasiswa baru, ia mengatakan bahwa mahasiswa harus menjadi pribadi yang merdeka. Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan. Pemimpin tidak lahir dari jiwa yang tertindas, melainkan dari jiwa yang merdeka. Seorang pemimpin juga harus senantiasa berbicara jujur. Karena kejujuran adalah hal yang fundamental bagi karakter seorang pemimpin.
Ia mengakhiri amanatnya dengan berpesan kepada mahasiswa untuk menjaga anugerah Allah berupa telinga, mata, dan hati untuk senantiasa bersih dan sehat. “Gunakanlah telinga, mata, dan hati untuk hal-hal baik yang memang seharusnya diikuti. Jangan digunakan untuk mendengar dan melihat yang sembarangan. Karena semua itu akan menghambat sukses di masa depan. Dengan segala kepercayaan yang diberikan orang tua, buatlah skala prioritas. Jaga aqidah, ibadah dan akhlaq. Jauhi hal remeh-temeh dan kesenangan duniawi, hura-hura, konsumerisme. Belajarlah dengan semangat dan disiplin. Kalian harus menjalani apa kata pepatah, berakit-rakit ke hulu berrenang-renang ke tepian,” pungkasnya. (nu)