YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tim Sepakbola Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong berkujung ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro, No. 23, Yogyakarta pada Senin (16/9). Kunjungan tersebut dalam rangka meminta restu dan dukungan PP Muhammadiyah atas keikutsertaan Tim sepakbola UNIMUDA Sorong di gelaran Liga Mahasiswa U-21 Piala Kemenpora yang akan dihelat di DIY mulai 17 September 2019 ini. Selain UNIMUDA Sorong, terdapat dua Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang mengikuti kompetensi serupa, yakni Univesitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung.
Dilansir dari muhammadiyah.or.id kehadiran Tim UNIMUDA Sorong disambut hangat oleh Agung Danarto, Sekretaris PP Muhammadiyah. Agung Danarto mengatakan, hubungan yang dibangun oleh Muhammadiyah dengan masyarakat Papua merupakan persaudaraan yang datang dari hati. Hubungan tanpa ‘tapi’, persaudaraan yang oleh Muhammadiyah telah dijalin sejak awal berdirinya.
“Muhammadiyah telah ada di Papua sejak 1927, jadi dalam melakukan pencerdasan untuk bangsa Muhammadiyah tidak memandang suku, ras dan agama. Giat tersebut dilakukan oleh Muhammadiyah melalui pembangunan Amal Usaha, salah satunya bidang pendidikan yang ada di Sorong, Papua Barat,” Agung tuturnya.
Agung menambahkan, ia berharap, dengan dikenalkannya mahasiswa UNIMUDA Sorong dengan berbagai kampus lain yang dimiliki oleh Muhammadiyah bisa memberi semangat bahwa, mereka memiliki jalinan persaudaraan yang diikat oleh Muhammadiyah yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Selain itu, dikenalkannya mereka dengan kampus Muhammadiyah di luar Sorong bisa membuka cakrawala pengetahuan.
“Karena dalam pemahaman Muhammadiyah, cara mengagkat martabat manusia adalah melalui terbukanya ilmu pengetahuan.Usaha serius yang dilakukan oleh Muhammadiyah dalam memperjuangkan harkat dan martabat manusia merupakan bentuk kepedulian Muhammadiyah terhadap pentingnya kesetaraan,” terang Agung.
Sementara itu Rustamaji, Rektor UNIMUDA Sorong menjelaskan, hadirnya Muhammadiyah di Papua merupakan peran usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Sehingga yang dilakukan oleh Muhammadiyah mampu menampilkan wajah Papua sebagai daerah yang berkemajuan. Branding yang dilakukan oleh Muhammadiyah ini mampu mengangkat dan memperbaiki pandangan khalayak ramai terhadap Papua yang selama ini dianggap sebagai daerah tertinggal.
“Melalui Unimuda, Muhammadiyah mampu menampilkan Papua sebagai daerah yang berkemajuan, daerah yang masyarakatnya memiliki kompetensi dan pantas menjadi pertimbangan untuk menempuh pendidikan tinggkat universitas di kawasan Indonesia Tmur. Serta yang perlu dicatat adalah Saudara Papua mencintai Muhammadiyah dan Muhammadiyah mencintai saudara Papua,” terang Rustamaji.
Rustamaji juga menekankan kepada mahasiswanya agar tidak minder, karena jika kuliah di Muhammadiyah mereka akan memiliki jaringan yang luas. Serta, menurut Rustamaji, mahasiswa yang berasal dari Papua tidak boleh kalah dengan mahasiswa yang berasal dari daerah-daerah lain. Karena usaha tidak akan menghianati hasil, juga perlu diingat bahwa, Allah tidak membedakan peluang manusia untuk menjadi lebih baik, maju dan berkembang. (dnx)