Lewat Beirut, Repatriasi Pekerja Migrant Perempuan dari Suriah Dipulangkan ke Indonesia

Lewat Beirut, Repatriasi Pekerja Migrant Perempuan dari Suriah Dipulangkan ke Indonesia

BEIRUT, Suara Muhammadiyah – Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y Thohari, melepas 27 repatriasi perempuan pekerja migrant yang bermasalah di Suriah. Mereka terbilang korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terselubung di Suriah untuk dipulangkan ke tanah air.

Para pekerja yang semuanya perempuan dari berbagai daerah di tanah air itu tiba di Kedubes RI di Beirut, diterima oleh Dubes Hajriyanto Y Thohari bersama ibu dan staf Kedubes di Aula Kedubes
dengan penuh kehangatan dan kekeluargaan.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dan Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, yang tengah berada di Wisma Dubes RI ikutserta menyambut dan melepas perempuan pekerja migrant yang baru saja tiba lewat perjalanan darat dari Damaskus itu.

Haedar dan Siti Noordjannah bersama staf khusus Mendikbud RI Machendra, saat itu tengah berada di Lebanon untuk kunjungan resmi ke Grand Mufti Lebanon, Syaikh Abdul Latif Faiz Deryan, serta bertemu dengan delegasi Jinan University Tripoli Libanon, berkesempatan untuk mendampingi proses repatriasi. Haedar dan Noodjannah berdialog singkat dengan para WNI dan berjanji akan menyampaikan permasalahan WNI dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) kepada pemerintah pusat.

Sebelum diberangkatkan ke bandara Hariri Beirut, para pekerja itu dipesankan agar tetap bersemangat dan pulang ke Indonesia dengan baik dan mengikuti arahan staf Kedubes yang mendampingi. “Nanti setelah di tanah air kembali ke keluarga dengan senang hati dan Insya Allah saudara-saudara akan memperoleh jalan terbaik”, ujar Dubes.

Duta Besar Hajriyanto sangat prihatin dengan keadaan yang mereka alami, dan tentunya berharap tidak ada lagi WNI/PMI yang menjadi korban TPPO dikemudian hari.

Sementara Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah yang tengah berada di Beirut dalam pelepasan menyampailan agar mereka tetap tegar dan terus berjuang melanjutkan kehidupan.

“Saudara-saudara telah menjadi pejuang keluarga yang hebat,” tukas Ketum PPA. Dipesankan agar para pekerja migrant tidak tergoda kembali ke luar negeri dengan iming-iming yang tidak jelas, lanjutkan perjuangan hidup di negeri sendiri dengan semangat baru.

Adapun Ketua Umum PP Muhammadiyah menyampaikan pesan singkat agar para pekerja mengambil hikmah dari perjalanan bekerja di negeri orang dengan optimis. “Kembalilah ke keluarga masing-masing dengan tuma’ninah, insya Allah di setiap kesulitan akan ada kemudahan.”

Ke-27 WNI itu sangat gembira disambut oleh Haedar dan Hajriyanto. Mereka juga menyampaikan terima kasih kepada KBRI Damaskus dan KBRI Beirut yang telah memfasilitasi dan memberikan pendampingan dari Suriah, melewati Lebanon hingga diantar pulang ke Indonesia.

Salah seorang pekerja menyampaikan aspirasi agar Muhammadiyah dan Aisyiyah menyampaikan ke Presiden RI untuk menarik para pekerja migrant dari Suriah seluruhnya. Ketua Umum PP Muhammdiyah dan Ketua Umum PP Aisyiyah merespon dengan positif usulan tersebut. Ketua Umum PP Aisyiyah bahkan akan berkirim surat ke Presiden mengenai nasib para pekerja migran di Suriah dan di kawasan Timur Tengah tersebut. (Riz)

Exit mobile version