KENDARI, Suara Muhammadiyah – Inna lillahi wa innaa ilaihi rajiun, kabar duka datang dari keluarga besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Salah satu kadernya, Randi, meninggal dunia, Kamis (26/9).
Randi merupakan Kader IMM Kendari, Sulawesi Tenggara dan Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo. Randi wafat tertembak dalam gelaran aksi demonstrasi bersama menolak RUU bermasalah di DPRD Kendari dan tak sempat terselamatkan dalam perjalanan evakuasi menuju Rumah Sakit.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah turut berduka dan sangat menyesalkan atas meninggalnya Randi. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, kejadian tersebut harus diusut dan ditindak secara hukum dengan tegas dan berat karena menyangkut nyawa anak manusia dan warga negara yang mestinya dilindungi.
“Kejadian yang tidak diharapkan ini harus diusut tuntas dan diselesaikan secara hukum dengan tegas dan seadil-adilnya. Aparat kepolisian dan keamanan hendaknya menjalankan tugas sebagaimana mestinya dan tidak melakukan tindakan-tindakan represif atau kekerasan dalam bentuk apapun sehingga semakin tercipta suasana yang kondusif,” ungkapnya.
Haedar berharap peristiwa tersebut menjadi perhatian dan keprihatinan semua pihak. Agar aksi mahasiswa dan gerakan demonstransi harus ditangani dengan sebaik-baiknya dan tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apa pun.
Semoga almarhum Randi khusnul khatimah dan berlimpah maghfirah serta rahmat Allah. (Riz)