Semangat Pemberdayaan Muhammadiyah bagi Darul Ahdi Wasy Syahadah

Semangat Pemberdayaan Muhammadiyah bagi Darul Ahdi Wasy Syahadah

Dok Dani/SM

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat  (MPM PP) Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KEMENKO PMK) menyelenggarakan acara Sosialisasi Penguatan Pancasila sebagai Darul Ahdi Wasy Syahadah. Acara tersebut dilaksanakan di  Aula Gedung PP Muhammadiyah, Yogyakarta sebagai sosialisasi bagi kader Pendamping Pemberdayan Masyarakat.

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, Ketua MPM PP Muhammadiyah Nurul Yamin beserta wakilnya Bachtiar Dwi Kurniawan dan jajaran dari Deputi IV KEMENKO PMK.

Faozan Amar selaku ketua pelaksana menyampaikan, bahwa program ini tidak hanya dilaksanakan sekali dalam satu waktu tersebut, akan tetapi juga dilaksanakan di lokasi lain, seperti di Kalimantan bersama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan yang akan datang bersama Tapak Suci Putera Muhammadiyah di Kudus.

“Jadi disini ada 14 kegiatan, salah satunya ada penerbitan buku khutbah, sosialisasi Pancasila tidak hanya dengan acara diskusi seperti ini. sehingga keputusan Muktamar Muhammadiyah mengenai Darul Ahdi Wasy Syahadah dapat diketahui oleh seluruh warga Muhammadiyah,” terangnya.

Agung Danarto mengungkapkan bahwa negara berlandaskan Pancasila ini merupakan suatu wadah yang harus diperjuangkan isinya oleh semua masyarakat Indonesia. Hal tersebut diharapkan bagaimana Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan kedamaian, kenyamanan, kesejahteraan untuk seluruh Rakyat Indonesia.

“Menurut Muhammadiyah, tugas itu bukan hanya tugas Pemerintah, bukan hanya tugas negara. Yang berkewajiban menciptakan kesejahteraan, kedamaian, persatuan dan sebagainya adalah tugas seluruh bangsa Indonesia,” ungkap Agung Danarto.

Abu Nasir perwakilan dari DeputiI IV KEMENKO PMK menyatakan bahwa  semua pihak berkomitmen dalam menjaga apa yang telah disepakati oleh para pendiri bagsa.

“Bangsa Indonesia itu berdiri di atas kesepakatan seluruh golongan, semua kelompok. Bangsa Indonesia berpancasila dalam berbangsa dan bernegara,” tegasnya.

Abu Nasir menambahkan sejatinya Allah menciptakan manusia dengan segala keragaman dan perbedaan agar saling mengenal. Menurutnya jika manusia sudah saling mengenal maka akan mudah untuk bekerjasama dan rukun hidup secara berdampingan.

Selain dari pada itu Bachtiar Dwi Kurniawan Wakil Ketua MPM PP Muhammadiyah juga menyampaikan apa yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah dalam mengamalkan Pancasila dalam aksi dan tindakan nyata. Baginya saat MPM mengurusi orang-orang proletar atau mustad’afin tanpa perlu membedakan latar belakang sosial, agama dan sukunya.

“Kalau ada orang sakit ya ditolong tanpa perlu tanya agamanya terlebih dahulu. Itu yang dilakukan oleh rumah sakit Muhammadiyah misalnya,” ungkap Bachtiar.(dnx)

Exit mobile version