YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kebumen, dr Hasan Bayuni, pada Selasa, 8 Oktober 2019, melaksanakan Safari Temu Tokoh Muhammadiyah di gedung Gerha Suara Muhammadiyah. Dalam program Safari yang telah berjalan ketiga kalinya ini, PDPM Kebumen menggandeng PCM Pejagoan untuk bersilaturahmi dengan Buya Syafii Maarif.
Ketua PCM pejagoan, Slamet Jumadi, menyampaikan rasa gembiranya karena telah disambut dengan sangat ramah dan terbuka oleh Buya Syafii dan Suara Muhammadiyah. “Kami sangat senang karena telah difasilitasi untuk bersilaturahmi dengan sesepuh di persyarikatan. Kami bersyukur karena hari ini bisa sowan Buya Syafii,” Kata Slamet.
Pengurus dan warga Muhammadiyah di tingkat cabang dan ranting, kata dr Hasan, sangat merindukan suasana perjumpaan dengan tokoh persyarikatan, baik yang masih di struktural maupun yang telah purna. Mereka ingin mendengarkan nasihat dari Buya Syafii selama sekitar satu jam dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Dalam suasana yang penuh dengan kekeluargaan ini, Buya sekilas bercerita tentang perjalanan hidupnya yang berliku. Hidup dalam suka dan duka hingga itu semua mengantarkannya menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1998-2005. Pengalaman hidup yang dilaluinya telah menjadi modal penting untuk mengurus Muhammadiyah.
“Mengurus Muhammadiyah itu sungguh berat, namun jika niatnya tulus, pasti membahagiakan,” kata Buya Syafii di hadapan peserta Safari. Buya Syafii menyampaikan rasa hormat dan terima kasih karena Muhammadiyah di Kebumen berkembang sangat baik, khususnya di bidang kesehatan.
Kalau amal usaha diserahkan kepada yang ahli, insyaallah akan maju, meskipun mereka masih muda. RS PKU Muhammadiyah Gombong dan PKU Muhammadiyah Sruweng yang sedang menunjukkan kemajuan menggembirakan adalah amal usaha Muhammadiyah di bidang kesehatan yang kini dipimpin para pemuda.
Direktur PKU Muhammadiyah Sruweng sekaligus Ketua Badan Pengurus Lazismu Kebumen, dr Hasan Bayuni, menyampaikan permohonan maaf kepada Buya Syafii karena selama ini banyak kesalahpahaman di tingkat cabang dan ranting terhadap Buya.
Media sosial yang demikian rupa telah mengubah pola komunikasi di masyarakat. Namun kali ini kami, kata dr Hasan, ingin mengedepankan akhlak dalam berkomunikasi. Kami sowan Buya Syafii yang kami anggap sebagai orang tua kami sendiri.
Safari Temu Tokoh Muhammadiyah ini adalah program kerja PDPM Kebumen yang telah berjalan ketiga kalinya dalam periode ini. Di hari yang sama, rombongan juga mengunjungi kantor PP Muhammadiyah untuk belajar tentang tata kelola organisasi di Muhammadiyah.
Buya Syafii berpesan kepada peserta Safari agar membaca dijadikan kegemaran dan kebiasaan di dalam tubuh Muhammadiyah di semua tingkat. Tanpa membaca, kata Buya, orang akan mudah ikut-ikutan. Membaca adalah bagian penting dari ajaran agama Islam. semakin banyak yang dibaca akan semakin baik. Jika perlu, baca juga pendapat-pendapat yang berbeda agar ada perbandingan.
Akhirnya, kepada dr Hasan Bayuni, Buya juga berpesan: “Pak Direktur, Anda kan alumni Mu’allimin, Anda pasti tahu, Muhammadiyah itu nomor satu, yang lain sambilan saja.” Disambut gelak tawa peserta Safari. (Erik)