BANTUL, Suara Muhammadiyah – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta kembali mengadakan pelantikan dan pengambilan sumpah dokter periode ke-63 pada. Pelantikan dan pengambilan sumpah dokter tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ketua Umum Pimpinan Aisyiyah, Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Yogyakarta, Majelis Diklitibang PP Muhammadiyah, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dekan FKIK, serta dihadiri oleh orang tua dan keluarga dokter baru FKIK UMY.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir,MSi memberikan pesan kepada dokter baru lulusan FKIK UMY bahwa jadilah dokter yang memiliki nilai-nilai yang dapat mewujudkan akhlak karimah, yakni akhlak yang mewujudkan karakter, berintegritas, etika yang tinggi dalam menjalankan profesi sebagai dokter, terutama untuk integritas kebangsaan dan integritas dalam beragama.
“Selamat kepada anak-anakku sekalian yang dilantik sebagai dokter dengan harapan nantinya semoga menjadi dokter yang berkarakter mulia, profesional, dan mengabdi untuk nusa dan bangsa,” sambutnya di Sportorium UMY, Rabu (23/10).
Haedar juga berpesan kepada dokter baru agar menjadi dokter yang berkemajuan sesuai dengan usaha Muhammadiyah saat ini dan juga menjadi dokter yang mau mengabdi kepada masyarakat. “Khairukum anfa ahum linnas yaitu sebaik-baiknya kamu sekalian adalah dapat bermanfaat bagi orang lain. Hal tersebut juga perlu ditekankan kepada dokter sebagai semangat mengabdi kepada masyarakat,” tegasnya.
Wakil Ketua IDI DIY dr Dewi Irawati,M.Kes, juga memberikan pesan kepada dokter baru FKIK UMY. Menurutnya pelantikan dokter merupakan langkah awal dokter untuk menerapkan ilmunya dengan terjun ke masyarakat, seperti pada Undang-Undang No 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Dokter yang menyatakan bahwa program profesi dokter harus disandingkan dengan program internship yang dilaksanakan selama satu tahun baik di rumah sakit maupun di puskesmas.
Untuk itu ia menghimbau kepada dokter baru UMY agar dapat mengamalkan ilmunya sebaik-baiknya dalam mengabdi kepada masyarakat. ”Selain mengamalkan serta menerapkan ilmunya, sebagai dokter juga perlu menjunjung tinggi profesionalisme yang merupakan serpihan etika sebagai tekad profesi sebagai dokter dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pasien sesuai dengan tujuan etik serta keselamatan pasien,” paparnya.
Sementara itu Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr Ir Sukamta, MT, IPM, menyampaikan pesan kepada dokter baru untuk menjadi dokter yang selalu mengutamakan kejujuran, yang berpegang teguh pada amanah, dan berusaha untuk memperhatikan pasien. “Jadilah bermanfaat bagi orang lain, jadilah dokter yang mau mengabdi kepada masyarakat. Pengabdian merupakan salah satu unsur bagian dari Muhammadiyah, maka tetap mengabdi menjadi dokter di Muhammadiyah,” jelasnya.
Sumpah Dokter periode ke-63 FKIK UMY ini diikuti oleh 135 dokter baru yang telah dinyatakan lulus dari 177 calon dokter yang mengikuti tes pada Ujian Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter (UKMPPD). Ada dua jenis tes yang diujikan di UKMPPD yakni Computer Based Test dan Objective Structured Clinical Examination (OSCE). dr Nesya Ayu T. menjadi dokter yang meraih nilai tertinggi pada ujian CBT yakni 90, sementara dr. Hasna Sajida meraih nilai tertinggi untuk tes OSCE sebanyak 42,25. Sedangkan untuk peraih IPK tertinggi didapatkan oleh dr. Nadia Salsabila dengan memperoleh nilai 3,97. (Sofia)