Muatan Akhlak Kemanusiaan sebagai Upaya Penerapan Pendidikan Karakter

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan International Committee of the Red Cross (ICRC) menggelar workshop Insersi Akhlak Kemanusiaan dalam mata pelajaran PPKN sebagai upaya penerapan pendidikan karakter bagi siswa tingkat SLTA Muhammadiyah.

“Ini menjadi penting karena pembelajaran tentang akhlak kemanusiaan sudah menjadi kerja sama dengan ICRC MOU bagaimana mempertahankan martabat kemanusiaan dalam kondisi perang saat ini,” ungkap Dikdik Baehaqi Arif selaku Kaprodi PKPN UAD dalam workshop yang diselenggrakan di Grha Suara Muhammadiyah, Sabtu (2/11).

Workshop ini merupakan bentuk dari kerjasama program ICRC dengan UAD dalam misinya mensosialisasikan program-program pendidikan yang mengedepankan perdamaian kepada para siswa. Menurut Dikdik program ini penting diterapkan kepada para siswa Muhammadiyah khususnya tingkat SLTA, karena mengingat pentingnya penanaman karakter sejak dini untuk membangun peradaban ke depannya.

Adapun implementasinya yaitu dilakukannya pelatihan-pelatihan kepada para guru tentang bagaimana menerapkan pembelajaran yang disisipkan nilai-nilai akhlak kemanusiaan dalam mata pelajaran PKN di sekolah, juga diterapkan dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Sehingga dalam setiap kegiatannya selalu disipkan nilai-nilai kemanusiaan kepada siswa.

Pada workshop yang kedua ini, lebih memfokuskan kepada pembuatan silabus dan RPP mata pelajaran  PKN yang di dalamnya terdapat nilai-nilai akhlak kemanusiaan. Dikdik berharap setelah diadakannya workshop ini nilai-nilai akhlak kemanusiaan dijadikan dokumen berupa modul pelajaran PKN yang bisa dijadikan bahan ajar dan dipraktekan di sekolah-sekolah Muhammadiyah wilayah DIY. “Jadi akhlak kemanusiaan yang berlandaskan  hukum humaniter Internasioanl itu akan masuk kedalam mapel PPKN,” lanjut Dikdik.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari setiap sekolah menengah atas wilayah DIY sebanyak 22 orang delegasi. Ahmad Nasrullah selaku penanggungjawab program dari ICRC menjelaskan bahwa “Program akhlak kemanusiaan ini adalah salah satu modul pembelajaran pendidikan karakter. Belajar mealui cerita, belajar melalui metode partisipatif, kebanyakan di sini siswa yang banyak berbicara,” paparnya. (US)

Exit mobile version