KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah – Periodesasi pucuk pimpinan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar berjalan tertib sesuai dengan regulasi yang berlaku di internal Persyarikatan Muhammadiyah. Empat tahun pengabdian periode 2015-2019 direksi RS PKU Muhammadiyah telah berakhir.
Senin (04/11) menjadi babak permulaan jajaran direksi rumah sakit kebanggaan warga Muhammadiyah Karanganyar ini. Bertempat di aula utama Gedung Dakwah Muhammadiyah Karanganyar dilaksanakan pelantikan bersama direktur oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah dan pelantikan wakil direktur oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karanganyar.
Aditiya Nurcahyanto ditetapkan sebagai Direktur, bersama Achmad Siagan Trikomandono dan Hasni Dyah Kurniawati masing-masing ditetapkan sebagai Wakil Direktur Medis dan Keprawatan dan sebagai Wakil Direktur Umum, Keuangan dan Administrasi masa kerja 2019-2023.
Acara pelantikan selain dihadiri dari internal muhammadiyah baik PWM Jawa Tengah dan PDM Karanganyar juga dihadiri oleh pimpinan rumah sakit di Karanganyar maupun kabupaten/ kota terdekat, Dinas Kesehatan berserta aparat pemerintah terkait, pimpinan mitra kerja RS PKU Muhammadiyah Karanganyar serta keluarga direktur/ wakil direktur terlantik.
Ketua PDM Karanganyar Muh Samsuri dalam sambutan selain menyampaikan terima kasih kepada direksi lama juga selamat kepada direksi baru yang juga sebenarnya dari orang-orang lama. Selain tugas berat yang telah menunggu terkait akreditasi dan pembangunan fasilitas gedung baru ketua PDM berpesan perihal kekompakan dalam berkerja.
“Kepemimpinan yang sukses jika ada kekompakan kerja dari dalam, hal ini harus dimulai dari kekompakan direksi terlebih dahulu. Harus selalu dipegang komitmen Persyarikatan maju bersama AUM dan AUM maju bersama AUM yang lain sehingga peran PKU bisa lebih dirasakana tidak hanya ke luar tetapi juga ke dalam (baca : Muhammadiyah),” Kata doktor ilmu hukum UNISSULA ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Cucuk Herukusumo hadir secara pribadi dan memberikan selamat serta sambutan. Selain apresiasi kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah atas kontribusinya kepada pemerintah daerah dalam bidang kesehatan, ia juga siap memberikan bantuan terkait tugas pokoknya sekaligus mendorong untuk pengembangan RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.
“Kami siap untuk menjalin komunikasi dan kami akan mendukung karena direksi PKU sudah sanggup menerima tantangan untuk mengembangkan rumah sakit PKU yang pastinya secara syarat-syarat yang cukup berat”.
“Untuk akreditasi PKU Karanganyar harus meraih predikat paripurna, setelah sebelumnya sudah bersertifikat paripurna maka kali ini juga sebuah keharusan untuk kembali meraih predikat paripurna,” tegas Cucuk.
Sementara itu ketua PWM Jawa Tengah Tafsir dalam pesan sambutannya menyoroti tentang tugas pengelolaan rumah sakit yang cukup berat di era sekarang. “Kerja medis (baca : rumah sakit) itu tidak sekadar kerja kemanusiaan tetapi juga kerja kekhalifahan, artinya mengemban tugas sebagai wakil Allah SWT untuk menyembuhkan yang sebenarnya otoritas kesembuhan itu milik Allah semata. Selain itu mengelola rumah sakit itu sebagai jihad karena hal ini bukan tugas yang ringan dan butuh kesungguhan, jangan dikira yang jihad itu hanya ormas tertentu dan yang ikut 212 saja,” tegas Tafsir.
Ketua PWM Jawa Tengah juga menginformasikan jika wilayah yang dipimpinnya merupakan pengelola rumah sakit terbanyak dari semua yang dimiliki oleh Muhammadiyah. “Secara keseluruhan kita ini terbesar memiliki 40 rumah sakit termasuk yang di perguruan tinggi, bahkan kita barusaja membangun rumah sakit PKU di Lombok Utara,” pungkasnya. (MPI PDM Kra-JOe)