Kebersamaan dalam Paduan Suara, Muslim – Non Muslim Nyanyikan Sang Surya

ALOR, Suara Muhammadiyah – Menjelang Wisuda Perdana STKIP Muhammadiyah Kalabahi, berbagai persiapan kegiatan terus dilaksanakan. Termasuk persiapan grup paduan suara. Latihan betul-betul ketat, dibawah kendali seorang pelatih. Uniknya adalah pelatih ini seorang mahasiswa tingkat akhir beragama Khatolik. Velix Allomau, mahasiswa Program Studi PGSD.

Velix yang juga merupakan salah satu Guru Kesenian di SMA Khatolik St. Yoseph ini menceritakan motivasinya adalah ingin memberikan yang terbaik untuk lembaga yang selama ini memberikan asupan ilmu yang bermanfaat.

“Bagi saya, bukan latar belakang lembaga ini yang dilihat. Tapi bagaimana saya bisa memberikan yang terbaik kepada lembaga ini, sebagai wujud upaya untuk mengejar berkat Tuhan,” demikian Velix bertutur.

Jadwal latihan yang bertepatan dengan pelaksanaan Pasperawi Tingkat Kabupaten Alor ini, membuat Vellix yang juga merupakan salah satu pelatih kontingen dari Kecamatan Kabola harus membagi waktu dengan baik. Ditambah lagi pelaksanaan kegiatan yang tinggal menghitung hari.

“Saya meminta maaf atas terganggunya jadwal latihan ini. Tapi ini semua tidak kemudian menjadi kendala, karena saya akan berusaha mengatur waktu dengan baik. Apalagi ini merupakan wisuda perdana. Harus betul-betul melakhirkan suasana yang bisa menjadi daya tarik untuk perkembangan STKIP Muhammadiyah ke depan,” kata Velix.

Velix Allomau (Dok STKIP Muhammadiyah Kalabahi)

Direncanakan ada sekitar 45 orang anggota paduan suara yang akan dilibatkan dalam kegiatan wisuda tersebut. Terdiri dari mahasiswa Muslim dan non Muslim.

Ketika ditanya apakah ada kejadian lucu saat latihan baik secara pribadi maupun kelompok, apalagi sebagai orang yang tidak beraga Islam, tentu akan berhadapan dengan dengan sebutan-sebutan dalam agama Islam yang terasa asing Velix tersenyum lebar.

“Semuanya berjalan normal. Saya berhadapan dengan anak-anak yang sudah sering mengikuti vokal grup dan ada juga yang belum sama sekali, sehingga betul-betul membutuhkan upaya untuk menyesuaikan. Hanya kadang saya geli sendiri ketika mengingat, awal saya mulai menjadi pelatih di kampus ini. Butuh konsentrasi untuk mencari cara lain, ketika sampai pada kalimat yang pelafalannya tidak sama dengan yang ada di ajaran kepercayaan yang saya anut,” jelas Velix sambil tertawa kecil.

Dalam agenda wisuda nanti, grup paduan suara ini akan menyanyikan tiga lagu wajib yaitu Indonesia Raya, Mars Muhammadiyah Sang Surya dan Hymne STKIP Muhammadiyah Kalabahi. Ditambah dengan beberapa lagu pilihan di acara hiburan.

Bukan baru kali ini Velix melatih grup paduan suara di STKIP Muhammadiyah Kalabahi. Setiap event kampus yang membutuhkankan paduan suara, Velix selalu dipanggil untuk melatih. Hal ini yang membuat senyum Velix semakin melebar ketika ditanya apakah nanti setelah wisuda masih mau dipanggil untuk menjadi pelatih di STKIP Muhammadyiyah Kalabahi.

“Ini sudah menjadi rumah saya, sehingga saya tidak perlu lagi untuk dipanggil. Saya akan mengagendakan waktu untuk melatih paduan suara di sini, agar hubungan kita tetap terpelihara dengan baik,” pungkas Velix. (Raspa/Riz)

Exit mobile version