MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Kekerasan terhadap anak terus meningkat setiap tahun. Dalam catatan Lembaga Perlindukngan Saksi dan Korban (LPSK), terdapat peningkatan kasus kekerasan seksual pada anak yang terjadi sejak 2016 sejumlah 25 kasus, lalu meningkat pada 2017 menjadi 81 kasus, dan puncaknya pada 2018 menjadi 206 kasus.
Merespon semakin tingginya angka kekerasan terhadap anak tersebut, ‘Aisyiyah Sulsel berencana menggelar Workshop Relawan Gerakan Cinta Anak (GACA). Hal tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulsel, Dr. Nurhayati Azis, di Kantor PW ‘Aisyiyah Sulsel, Senin (25/11).
Kegiatan ini akan digelar 29 November hingga 1 Desember 2019, bertempat di Gedung Serbaguna ‘Asiyiyah Sulsel. Peserta yang hadir berasal dari Pimpinan ‘Aisyiyah se-Indonesia Timur (Sulawesi, Maluku dan Papua).
Menurut Nurhayati, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pelatih relawan GACA dan perlindungan sosial anak dan disabilitas di tingkat Daerah. “Kami juga akan merumuskan indikator Sekolah Cinta Anak dan Panti Asuhan Cinta Anak secara teknis, serta merumuskan indikator monitoring perlindungan sosial,” tandas Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) ini.
Sebenarnya, lanjut Nurhayati, Pimpinan Pusat Aisyiyah telah mencanangkan Gerakan Cinta Anak (GACA) sejak tahun 2016. “Namun sayangnya, GACA belum secara maksimal dan masif bergaung hingga ke tingkat daerah di seluruh Indonesia. Di akar rumput Aisyiyah, GACA juga belum dipahami secara optimal,” ujarnya.
Kedepan, Aisyiyah akan mengoperasionalisasikan GACA khususnya melalui Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Atfal (TK ABA). “Apalagi tahun ini TK ABA telah memasuki usia 100 tahun. Suatu momen yang tepat untuk menjadikan Sekolah TK tertua di Indonesia menjadi Sekolah yang mewujudkan nilai-nilai Cinta Anak,” tutup Doktor Manajemen ini.(Hadi/Riz)