Alwi Shihab: Muhammadiyah Sudah Melampaui Masa Pembendungan Kristenisasi

Isu Kristenisasi selalu terlontar setiap saat dan selalu hangat menjadikan perbincangan bagi pelaku dakwah. Ada yang menanggapinya sebagai suatu ancaman tetapi juga ada yang menanggapinya sebagai teman berlomba-lomba dalam kebaikan untuk melayani umat.

Untuk memperbincangkan hal ini, Lutfi Effendi dan Sethari Rumatika menemui Dr Alwi Shihab yang pernah meneliti Muhammmadiyah dalam hal pembendungan Kristenisasi. Menurutnya, langkah Muhammadiyah dalam membendung arus Kristenisasi sangat elegan. Berikut perbicangan selengkapnya:

Langkah-langkah Muhammadiyah biasa saja kenapa Anda melihat sebagai pembendungan Kristenisasi?

Kristenisasi merupakan hal yang sensitif pada waktu itu dan sampai sekarang. KHA Dahlan tahu itu dan tak mau terus terang dalam hal perlawanan kristenisasi dalam hal melakukan gerakan membendung Kristenisasi.

Kenapa?

Karena saat itu Kristen merupakan agama penguasa. Melawan Kristenisasi berarti juga melawan penguasa. Jika hal ini dilakukan maka gerakan KHA Dahlan lewat Muhammadiyah bisa saja hancur sebelum berhasil melakukan tugas dakwahnya.

Anda melihat itu?

Ya ketika saya ingin menulis tentang disertasi saya, saya pilih Muhammadiyah karena ada satu hal yang selama ini orang tidak banyak mengangkat, karena mungkin sensitifitas. Karena sensitive orang jadi mencari upaya kerukunan antar umat beragama.

Tapi saya ingin melakukan riset bahwa sebenarnya Muhammadiyah adalah satu-satunya organisasi Islam yang bukan saja mau membangkitkan semangat umat Islam, dan bukan saja mau mencerdaskan umat Islam, tetapi juga di balik itu sebenarnya juga ada misi khusus yang tidak terucapkan ingin membendung arus Kristenisasi yang pada masa itu oleh kolonial Belanda diberi fasilitas untuk merasuk masuk ke dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Selain itu?

Kiai Dahlan melihat hal in sangat berbahaya. Namun ia berusaha untuk membendungnya dengan cara elegan, tidak secara konfrontatif.

Tetapi dia melihat apa yang sebenarnya dilakukan oleh misi-misi kristenisasi yang bisa membahayakan komunitas Islam. Ia melihat bahwa itu menarik anak-anak bangsa ini, ke sekolah-sekolah mereka, ke rumah sakit milik mereka.

Lalu apa yang dilakukan KHA Dahlan?

KHA Dahlan merasa bahwa jika kita tidak memiliki kemampuan secara total, maka paling tidak kita juga menyiapkan sarana yang mirip dan mengikuti apa yang dilakukan oleh misi Kristen ini, untuk mengimbangi.

Dengan demikan umat Islam memiliki pilihan. Kalau tidak ada Muhammadiyah yang membangun sekolah, membangun RS, artinya yang terbentang di hadapan umat Islam adalah hanya RS Kristen, dan sekolah Kristen. yang sebenarnya itu adalah sarana yang ampuh untuk menarik orang-orang Islam ini untuk masuk Kristen. Apalagi dibantu dengan kekuatan kolonial.

Itulah kenapa upaya KHA Dahlan itu dinilai sebagai langkah membendung Kristenisasi?

Ya. Saya melihat hal itu sebagai sesuatu yang krusial. Dan penting untuk diketahui oleh masyarakat luas. Meskipun ada yang mengatakan bahwa ini justru akan menimbulkan sensitifitas.

Hal ini kan saat ini sudah tidak berlaku lagi, karena sekarang ini kita sudah beranjak ke hubungan antar komunitas umat beragama secara harmonis. Kalau itu diungkit, bisa menimbulkan suatu perasaan umat Islam seperti ini dulu umat Kristen pernah mau mengkristenkan kita.

Tapi, saya melihatnya dari sisi akademik. Bahwa masyarakat harus tau bahwa peranan Kiai Dahlan dan Muhammadiyah di dalam memelihara umat Islam dan mencerdaskan umat Islam.

Apakah itu merupakan sisi lain dari pencerdasan umat yang dilakukan Kiai Dahlan?

Ya. Jadi jangan hanya melihat dari sisi reformasi pendidikan, keagamaan, membangkitkan rasa nasionalisme. Tetapi tidak melihat aspek lain. bahwa aspek ini penting. Karena jika ini tidak dibendung, banyak keluarga Muslim yang pindah agama. Dan ternyata di daerah sini relatif berhasil juga misi Kristen dan itu cukup besar. Jadi sebenarnya kalau tidak ada Muhammadiyah, pasti akan lebih parah lagi melihat keadaan umat Islam.

Jadi Ahmad Dahlan melakukannya secara tidak konfrontatif. Ia mengatakan bahwa ini adalah anjuran agama bagi kita untuk berlomba di dalam kebaikan. Kita tidak bisa mengatakan bahwa sekolah itu jelek, tidak, namun kita berlomba dalam kebaikan. Dengan meniru dan mendirikan hal yang sama untuk membawa umat Islam kepada kebanggaan bahwa mereka punya sekolah.

Apakah Kiai Dahlan adalah termasuk orang yang pertama melakukan pembendungan misi Kristen?

Menurut disertasi saya, dia adalah tokoh yang mengartikulasikan hal itu dengan cara mengikuti dan meniru cara-cara misi Kristen. Dalam sejarah Indonesia kita tidak mengatakan bahwa tidak ada tokoh lain yang membendung, tetapi dialah yang menonjol dan dia yang akhirnya menunjukkan hasilnya. Tentu kalau kita meneliti tokoh-tokoh lainnya juga mungkin ada. Tapi kan kita meneliti Muhammadiyah yang dibawa oleh Ahmad Dahlan. Jadi bisa dikatakan ia adalah salah seorang yang menonjol. Saya tidak berani mengatakan bahwa ia satu-satunya.

Apakah gerakan yang sekarang ini masih ada gerakan yang terkait dengan pembendungan?

Sekarang ini kita sepakat untuk berusaha menghormati perbedaan, ada usaha kita membendungnya bukan dengan cara konfrontatif. Membendungnya yaitu dengan cara meningkatkan pendidikan kita, mengetahui agama kita, dan itu kan titik berat Muhammadiyah juga di bidang pendidikan. Dan saya kira masa kita ini udah melampaui masa konfrontasi.

Bagaimana dengan amal usaha pendidikan di daerah mayoritas non Islam?

Ini yang saya katakan bahwa kita sekarang sudah melampaui masa konfrontasi. Sekarang itu kita berupaya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Tujuan Muhammadiyah saat ini bukan hanya orang Islam, tujuan utama Muhammadiyah tentu orang Islam, tetapi membuka diri kepada siapa saja yang ingin berpartisipasi menimba ilmu di Institusinya. Dan ini ternyata bukan menjadi ancaman bagi kalangan yang lain. hari ini kita ingin memantapkan keadaan status quo.

Artinya?

Artinya kita sudah lama dianjurkan untuk tidak berdakwah ke daerah yang sudah mapan kristennya, sebaliknya juga yang Kristen tidak berdakwah di daerah yang mapan Islamnya. Sekarang dakwah yang terbuka adalah daerah-daerah yang masih menganut animis.

Berarti sekarang ini era fastabiqul khairat?

Memang fastabiqul khairat, pada saat itu juga Kiai Dahlan menggunakan fastabiqul khairat. Jadi mengapa mendirikan sekolah? Kan kalian ingin berbuat baik, kami juga ingin berbuat baik untuk kepentingan masyarakat. Tapi tidak menunjukkan ada kepentingan politik. Jadi Ahmad Dahlan itu sangat sensitif karena tahu karena jika bicara tentang melawan kolonial, Muhammadiyah bisa dibunuh. Jadi bagaimana dia dengan elegan berhubungan dengan pemerintah kolonial, tapi misi dia juga berjalan. Dan kita mengharapkan Muhammadiyah tetap menggunakan cara Ahmad Dahlan yaitu dengan semangat elegan, sangat persuasif dan tidak meletup-letup.(Luth)

Profil Alwi Shihab

Alwi Abdurrahman Shihab (bahasa Arab: Alawī Abd ar-Raman Šihāb, lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, 19 Agustus 1946; umur 70 tahun) adalah mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Indonesia dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Ia menjabat dari 21 Oktober 2004 hingga 6 Desember 2005. Sebelumnya ia adalah Menteri Luar Negeri Indonesia pada tahun 1999-2001. Ia juga adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa.

Ia menghabiskan masa kecil dan remajanya di Makassar, Malang, dan Kairo. Pendidikan sarjananya dalam bidang akidah filsafat di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ujungpandang diselesaikan pada tahun 1986. Pada saat yang hampir bersamaan ia meraih gelar master dari Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. Selain itu, Alwi juga mempunyai gelar master dari Universitas Temple, Amerika Serikat yang diterima pada tahun 1992.

Selain meraih dua gelar master, Alwi juga mempunyai dua gelar doktor, masing-masing dari Universitas Ain Syam, Mesir (1990) dan Universitas Temple (1995).

Tulisan ini pernah dimuat di Majalah SM Edisi 22 Tahun 2016

Exit mobile version