NAGAN RAYA, Suara Muhammadiyah – Seorang Tim Forum Konservasi Leuser (FKL) atas nama Hendri Saputra (29th) dikabarkan terseret arus sungai Krueng Beutong, Nagan Raya, Aceh pada Ahad (24/11) pukul 15.00 WIB. Hendri yang juga merupakan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Aceh Selatan hingga saat ini belum ditemukan.
Hendri yang bertugas di Wilayah Nagan Raya ini bersama Tim FKL rutin melakukan observasi pengamatan terhadap hutan Leuser setiap 15 hari sekali. Peristiwa naas yang menimpa seorang Tim FKL tersebut terjadi ketika ia bersama tiga rekan FKL lainnya saat menyeberangi sungai Krueng Beutong Nagan Raya, tiga rekan FKL tersebut selamat dari derasnya aliran sungai Krueng Beutong.
Selanjutnya peristiwa ini dengan sigap direspon oleh tim BASARNAS Kantor Meulaboh untuk berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pencarian terhadap korban. Pencarian terhadap korban dilakukan pada hari Senin (25/11/19).
Tim Basarnas Kantor Meulaboh terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang bisa ikut membantu proses pencarian tersebut. Upacara proses pelepasan tim pencari konban terseret arus dipimpin oleh Suhelmi selaku KorPos BASARNAS Kantor Meulaboh.
Dalam arahannya, Suhelmi mengatakan proses pencarian akan terdiri dari Tim A dan B yang masing-masing akan menyisir tepian sungai sebelah kiri dan kanan. Dalam proses pencarian di hari pertama selain Tim BASARNAS juga terlibat beberapa elemen relawan untuk turut membantu diantaranya, Satgas SAR Nagan Raya, TAGANA, PMI Nagan Raya, Tim FKL dan Komando Kesiapsigaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Pemuda Muhammadiyah Aceh Selatan serta warga setempat yang ikut berpartisipasi. Kegiatan pencarian ini juga diback up oleh UKM TAGANA Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh yang stanbye di dapur umum untuk menyediakan konsumsi.
Di lokasi Posko pencarian tersebut juga dipantau langsung oleh Kapolsek Beutong IPDA Irfan Ismail. Selain itu Tim RAPI juga siaga untuk memperlancar komunikasi baik sesama anggota tim pencari maupun memberikan informasi keluar.
Untuk kebutuhan logistik sebagian langsung di back up oleh Dinsos Kabupaten Aceh Selatan berupa beras, mie instan, dan air mineral kemasan gelas yang dibawa lansung oleh Tim Dinas Sosial Aceh Selatan bersama dengan Camat Labuhanhaji Gusmawi Mustafa dan juga ikut serta Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Aceh Selatan Arinal Farid, Lc.
Keluarga korban juga ikut hadir di Posko Pencarian sejak hari pertama pencarian untuk dapat terus memantau hasil pencarian dari Tim.
Proses pencarian di hari pertama dimulai sejak pukul 10.00 WIB pagi hingga pukul 16.00 WIB sore. Dan hingga saat ini belum ada hasil yang diadapatkan sehingga pencarian dilanjutkan pada hari kedua.
“Pencarian kan terus kita lakukan hingga maksimal 7 hari, namun pada saat malam hari kita tidak melakukan pencarian,” ungkap Suhelmi. Alasan tidak dilakukannya pencarian di malam hari bukan tanpa alasan, mengingat medan yang sangat beresiko selain aliran air yang deras juga jalur pencarian dengan tebing yang curam. (Anhar)