SOLOK SELATAN, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) lakukan respon bencana banjir di Sumatera Barat dengan mengirimkan tim asistensi dari pimpinan pusat MDMC pada tanggal 13 Desember lalu. Tim diterjunkan untuk melakukan respon bencana banjir di beberapa wilayah terdampak.
Banjir yang terjadi akibat meluapnya debit air di beberapa sungai di Sumatera Barat ini disebabkan oleh curah hujan yang cukup deras. Sudah satu bulan terakhir Sumatera Barat mengalami banjir yang saat ini merupakan jilid ke empat dari kejadian sebelumnya. Beberapa Kabupaten yang terdampak cukup parah diantaranya Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Tercatat dalam laporan BPBD Solok Selatan per tanggal 13 Desember, setidaknya terdapat 1.635 warga terdampak banjir, 43 warga mengungsi, 1.501 rumah terendam dan 15 rumah mengalami rusak parah. Selain terdapat dua jembatan yang yang mengalami rusak berat, salah satunya di Nagari Pekonina Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, Sumatera Barat.
Melihat kronologi yang terjadi di lapangan, maka Pimpinan Pusat MDMC terjunkan tim asistensi menuju lokasi bencana. Tim asistensi ini diterjunkan untuk melakukan asessment kesehatan dan manajemen posko. Khairul Anam selaku tim asistensi yang diterjunkan oleh Pimpinan Pusat MDMC menerangkan bahwa tim yang diterjunkan berjumlah dua tim dengan masing – masing tim terdapat dua orang ditugaskan.
Khairul Anam yang juga merupakan salah satu tim Tanggap Darurat Rehabilitasi dan Rekontruksi (TDRR) MDMC menyatakan bahwa kondisi lokasi bencana per tanggal 15 Desember lalu terjadi hujan lebat sejak pukul 14.00 WIT “Tadi sempat hujan lebat, dan sekarang sudah gerimis, debit air sungai naik lagi tapi tidak sampai masuk ke perkampungan” ujarnya saat itu.
Anam juga menjelaskan bahwa beberapa warga terdampak sudah kembali ke rumahnya, hanya sebagian warga yang rumahnya rusak berat yang masih harus tinggal bersama dengan kerabat dekatnya.
Selain itu MDMC juga mengupayakan untuk mendirikan pos pelayanan dan pos koordinasi. Adapun pos pelayanan sudah lebih dahulu didirikan di Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Sedangkan pos koordinasi yang akan didirikan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumatera Barat dan Masjid taqwa ini masih dikoordinasikan dengan berbagai pihak yang bersangkutan untuk meninjau apa yang perlu dilakukan oleh MDMC.
Pada 15 hari sebelumnya MDMC Sumatra Barat telat melakukan aksi bagi nasi dan school kit ke pada warga terdampak banjir di dua Nagari atau biasa disebut dengan desa. Khairul Anam menyebutkan bahwa selain melakukan assessment, Tim asistensi juga melakukan sosialiasi bagi masyarakat Muhammadiyah di Sumatra Barat terkait “One Muhammadiyah One Response (OMOR)”.
Hingga saat ini selain melakukan assement, tim MDMC juga masih terus melakukan aksi responnya melalui kegiatan – kegiatan seperti Distribusi logistik dan makanan siap makan di Nagari Pasar Talang Selatan serta Sosialisasi OMOR di PDM Solok Selatan. “Diperkirakan akan ada banjir susulan” tutup Anam saat itu dan melanjutkan kegiatan.(Azza)