GOWA, Suara Muhammadiyah – Selama ini ada kritik bahwa banyak Cabang dan Ranting Muhammadiyah yang lesu darah. Namun, hal itu tidak terlihat di pagelaran Cabang dan Ranting Muhammadiyah Ekspo yang digelar oleh Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting PP Muhammadiyah di Limbung, Bajeng, Gowa, Sulawesi Selatan, 28-30 Nopember yang baru lalu.
24 PCM dan 12 PRM yang diundang oleh LPCR PP Muhammadiyah mampu menunjukkan masih banyaknya PCM dan PRM yang aktif dan kreatif dalam menggembirakan dakwah Muhammadiyah di masyarakat nyata.
PCM Prambanan Sleman DIY yang pada penutupan acara dinobatkan sebagai PCM terbaik pertama tahun 2019 misalnya. Bagi sebagian orang nama PCM ini mungkin kalah tenar dengan nama MBS (Muhammadiyah Boarding School) yang saat ini telah dicopy di berbagai daerah. Padahal, dari PCM inilah, MBS itu dirintis dan dikreasi.
Namun, bukan hanya MBS yang menjadi daya tarik PCM ini. Korps mubalighnya terorganisir dengan cukup rapi, berbagai macam amal usaha ekonominya juga terus tumbuh dengan sangat menggembirakan. Kaderkader muda yang ada juga terus tersemai dengan lestari.
Dari Sumatra, kita juga akan bertemu dengan PCM Kinali. Untuk menopang kesuksesan dakwahnya, PCM yang berada di Pasaman Sumatera Barat itu tidak hanya bertumpu dengan amal usaha konvensional seperti sekolah dan rumah sakit. PCM ini juga merintis usaha bengkel motor, pabrik mebel, juga budi daya sarang burung walet. Walau begitu, seluruh sekolah Muhammadiyah yang ada di PCM ini juga menjadi sekolah unggulan yang diburu masyarakat setempat.
Di samping itu ada juga PCM Minggir Sleman yang berhasil mengorganisir para petani menjadi jamaah solid Muhammadiyah. Meningkatkan nilai jual beras mereka, serta mulai memberdayakan pengrajin mendhong yang menjadi ciri khas daerah itu.
Di tengah belantara ibukota, kita bisa berjumpa dengan PRM Kayuputih yang setiap saat selalu mendapatkan kepercayaan warga masyarakat untuk mengelola dan mengembangkan tanah wakaf dari berbagai daerah serta selalu dicari untuk membina berbagai perkumpulan majelis taklim.
Sedangkan di pedesaan kita jumpai PRM Karangtawang Wangon Banyumas. Dari komunitas yang diusir dari masjid, PRM ini berhasil bertiwikrama menjadi komunitas yang disegani masyarakat. Walau hanya mempunyai satu madrasah diniyah, PRM ini mampu mempraktikkan gerakan jamaah dan dakwah jamaah secara apik. Mereka mampu membina seluruh warganya dalam meningkatkan pemahaman keagamaan sekaligus meningkatkan taraf perekonomiannya.
PRM ini mempunyai lumbung padi yang isinya selalu siap didistribusikan kepada siapapun yang membutuhkan. Amal Usaha ekonomi di bidang pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan yang dikelola PRM ini mampu membebaskan penderitaan seluruh warga Muhammadiyah yang berstatus pengangguran di daerah itu.
Dari seluruh PCM dan PRM yang semuanya hebat itu, LPCR PP Muhammadiyah akhirnya memutuskan PRM Kayuputih, Jakarta Timur, DKI Jakarta, PRM Gading, Klaten, Jawa Tengah, dan PRM Pandowan, Kulonprogo, DIY sebagai PRM terbaik peringkat 1,2, dan 3.
Sedangkan PRM Golokan, Kab. Gresik, PRM Sumbersari, Bandung, Jawa Barat, PRM Nogotirto, Sleman, DIY, PRM Sei Mencirim, Medan, Sumatera Utara, dan PRM Tapis, Paser, Kalimantan Timur sebagai nominator PRM Unggulan tahun 2019. Adapun PRM Karangtawang Wangon Banyumas dinobatkan sebagai PRM inspiratif.
Untuk kategori PCM, PCM Prambanan, Sleman, DIY ditahbiskan sebagai peraih peringkat pertama PCM Unggulan 2019 diikuti oleh PCM GKB Gresik, Jawa Timur, dan PCM Kinali Pasaman Barat Sumatera Barat di peringkat dua dan tiga. Sedangkan yang masuk nominator PCM Unggulan adalah PCM Blimbing, Sukoharjo, Jawa Tengah, PCM Sumberrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, PCM Ilir Timur Palembang, PCM Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, PCM Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat, dan PCM Wuring Sikka Meumere, NTT. Adapun PCM Minggir, Sleman, DIY dimahkotai sebagai PCM inspiratif 2019.
Penanggung jawab penilaian PRM dan PCM unggulan, Ahmad Jamaluddin Ahmad menyatakan kalau semua PCM dan PRM yang ada pada dasarnya mempunyai keunggulan yang khas sehingga sangat sulit untuk memperingkatnya.
“Sebenarnya, di luar PRM dan PCM yang mendapatkan penghargaan kali ini, masih banyak PCM dan PRM lain yang sebenarnya tidak kalah hebat. PCM Gombong, PCM Kertek, PRM Selopamioro, PCM Bantul Metro Selatan, PCM Tanjungsari Medan, PCM Lemah Abang Cirebon, PCM Sangkulirang Kutai Timur, dan PCM Imogiri adalah sebagian dari PCM hebat dan dahsyat yang pada tahun ini belum beruntung mendapatkan penghargaan itu karena ada yang kurang sedikit dalam beberapa kriteria, meski sangat unggul di kriteria yang lain”. Tandas Ahmad Jamaludin Ahmad yang juga wakil ketua LPCR PP Muhammadiyah.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Limbung yang dipercaya menjadi tuan rumah, oleh LPCR PP Muhammadiyah dinobatkan sebagai tuan rumah Cabang dan Ranting Muhammadiyah Ekspo terbaik sepanjang periode 2015- 2020.
Di samping menetapkan peraih penghargaan PRM dan PCM terbaik tahun 2019, LPCR PP Muhammadiyah juga menetapkan PCM Cileungsi Bogor, PCM Sepanjang Sidoarjo, PRM Gunungpring Muntilan Magelang, dan PRM Wage Sidoarjo sebagai sekolah Cabang dan Ranting unggulan yang berkewajiban untuk melayani konsultasi dan pendampingan PRM dan PCM lain yang ingin mengadopsi dan mengadaptasi sistem pembinaan dan pengembangan mereka.
Rangkaian acara yang dimeriahkan dengan Lomba Film inspiratif ini menghasilkan 6 film terbaik yang terdiri dari: Film Umat Muhammad karya PCPM Tersono Batang (juara 1). Film Para Altruis karya PCM Sepanjang Sidoarjo (Juara 2). Film Berbagi & Bersinergi karya PCM GKB Gresik (juara 3), Film Jihad karya PRM Karangduak Sumenep (harapan 1), dan film Mutiara yang Tercerahkan karya PCM Krembangan Surabaya (juara harapan 2). Sedangkan film Gema Dakwah karya PRM Tanjungsari Timur Medan mendapatkan penghargaan sebagai film terfavorit di media sosial. (isma)