Gagal Paham terhadap Allah

Gagal Paham terhadap Allah

Manusia sebagai makhluk Allah, pada dasarnya tahu bahwa ada kekuasaan lain di luar dirinya yang lebih berkuasa. Tetapi tidak semua orang tahu siapa sebetulnya yang lebih berkuasa dari dirnya itu. Kalau toh mereka tahu yang berkuasa itu Tuhan (Rab), tetapi belum tentu mereka tahu bawa Tuhan itu Allah. Apalagi mengenalnya dan bahkan memahaminya. Sebagian manusia gagal paham terhadap Allah.

Mengenal Allah sebagai Rab (Tuhan) adalah suatu hal yang mendasar dalam ajaran Islam. Ini bisa kita lihat dalam rukun Islam, rukun Islam yang pertama adalah dua kalimah syahadat. Satu diantara dua persaksian tersebut adalah persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah. Meski sudah melakukan persaksian terhadap Allah, belum tentu kita (orang islam) dapat memahami siapa sebenarnya Allah. Kadang orang Islam gagal paham terhadap Allah.

Ibarat hubungan pertemanan, hubungan persahabatan atau hubungan kekeluargaan, maka harus ada saling memahami diantara mereka. Jika ini tidak terjadi (tidak saling memahami), maka hubungan menjadi tidak harmonis dan akan berefek negatif. Demikian juga hubungan kita dengan Allah, jika orang tidak memahami maka akan berefek negatif pula bagi dirinya. Allah sudah memahami kita sebagai makhluknya, tinggal kita saja yang harus memahami Allah agar hubungan kita dengan Allah menjadi harmonis.

Karenanya, memahami Allah adalah suatu yang penting. Cara pemahaman yang benar terhadap Allah ini, akan mempengaruhi dalam jawaban-jawaban pada ujian yang akan ditujukan kepada seseorang mengenai hal ini. Diantara ujian itu adalah yang dilakukan oleh malaikat Munkar – Nakir. Mereka akan bertanya “man rabbuka?” (siapa Tuhanmu?) (hadits shahih riwayat Imam Ahmad rahimahullah dari sahabat al-Barro bin ‘Azib Radhiyallahu anhu). Ketika orang gagal paham terhadap Allah , maka orang tersebut tidak akan bisa menjawabnya. Dan ini tentu akan berdampak negatif pada orang tersebut.

Untuk itu, perlu sesorang mengenal Allah, seseorang memahami Allah. Banyak ayat-ayat Allah yang dapat dipakai untuk memahami Allah. Diantara alat untuk memahami Allah yang mendasar adalah surat Al-Fatihah. Surat yang dihafal hampir seluruh umat Islam. Kandungan surat ini akan mengantar seseorang untuk memahami Allah.

Terjemah surat Al Fatihah yang terdiri 7 ayat adalah sebagai berikut Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayan, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan . Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Dari ayat-ayat di dalam surat Al Fatihah ini, dapat dipahami bahwa Alah Maha Pemurah dan Maha Penyayang (ayat 1 dan 3). Allah Tuhan (pemelihara) semesta alam (ayat 2). Allah menguasai hari pembalasan (ayat 4) . Allah juga sesembahan (yang diibadahi) dan tempat memohon pertolongan (ayat 5). Inilah yang harus dipahami.

Pemahaman yang benar terhadap Allah, akan membawa orang ke jalan lurus (ayat 6). Pemahaman yang benar juga aka menjadi seseorang dianugerahi ni’mat (ayat 7). Bagaimana jika gagal paham? Gagal paham terhadap Allah akan membawa seseorang pada dua jalan, orang tersebut dimurkai Allah (ayat 7) dan orang tersebut akan teresat (ayat 8). Waallahu a’alam bish-showab. (Lutfi Effend)

Artikel ini pernah dimuat di Majalah SM Edisi 5 Tahun 2015

Exit mobile version