PADANG, Suara Muhammadiyah – Merefleksikan milad Muhammadiyah ke107, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Padang mengadakan pengajian akbar di Convention Hall UMSB, Padang, Sabtu, (21/12/2019).
Pengajian akbar tersebut dihadiri oleh kurang lebih 2000 anggota Muhammadiyah baik murid, guru, staff dan karyawan serta seluruh warga Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kota Padang.
Selain itu juga dihadiri anggota PD Aisyiyah Padang, Wali Kota Padang Mahyeldi, ketua PDM Padang H. Maigus Nasir, Ketua PWM Sumbar Dr. Shofwan Karim, Kasat Pol PP Kota Padang Al Amin dan juga pimpinan cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kota Padang.
Ketua PD Muhammadiyah, Maigus Nasir mengingatkan juga menyampaikan bahwa hendaknya momentum milad momen pelaksanaan milad kali ini tidak sekedar bergembira saja.
“Saya berpesan bahwa momentum Milad ke-107 ini tidak hanya tidak sekedar bergembira dengan pengajian akbar, tetapi lebih dari itu jadikan sebagai sarana konsolidasi organisasi, penguatan ideologi dan muhasabah terhadap perkembangan dan kemajuan organisasi sebagai bukti pengabdian Muhammadiyah kepada masyarakat dan bangsa,” tegasnya
Selain itu, Katanya, PD Muhammadiyah Kota Padang fokus menyelesaikan tugas pembangunan komplek perumahan Sang Surya dan rencana pembangunan Islamic Center di tahun 2021.
Selain pengajian akbar juga penyerahan sertifikat dari pemilik lahan seluas 2.190 meter persegi yakni Nasrun Hasan. Dan juga penyerahan bantuan dari Koperasi Sang Surya senilai Rp150juta untuk pembangunan Islamic Center Muhammadiyah.
Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Dr Shofwan Karim berbicara tentangan mencerdaskan adalah pendidikan akal-budi. Dirinya teringat buku Tahzibul Akhlak buku pelajaran awal tahun 1972 masukFakultas Tarbiayh IAIN IB. Akal budi itu isinya adalah gabungan antara dhamir dan qalb.
Shofwan mengingatkan Dalam kehidupan sehari-hari menggerakan Muhammadiyah harus cerdas dan penuh kecerdasan. Dengan contoh yang sangat bervariasi dalam berinteraksi dan berkoordinasi menjalankan program yang harus berbasis dhamir dan qalbu serta menggunakan berbagai tool kecerdasan tadi dengen menggunakan hard skill dan soft skill dengan multi piranti.
“Dalam Milad 107 Muhammadiyah marilah kita mempetkuat keikhlasan, berkomunikasi cerdas, dan memperkuat kebersamaan,” tuturnya.
Tambahnya, atas nama PWM memberikan aprsiasi tinggi kepada PDM atas semangat dan kerja keras Ketua PDM dalam pembangunan komplek Sang Surya.
Wali Kota Padang, Mahyeldi mengucapkan selamat milad ke-107 kepada Muhammadiyah, dirinya berharap kedepan Muhammadiyah lebih maju dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Atas nama pemko Padang dan pribadi saya ucapkan selamat milad Muhammadiyah ke-107, semoga Muhammadiyah lebih maju dan manfaatnya lebih dirasakan oleh masyarakat luas,” ujarnya
Lebih lanjut dirinya menyebut dalam sejarahnya Muhammadiyah sangat berandil besar dalam kemerdekaan Indonesia hingga saat ini, selain itu Muhammadiyah juga punya peran dalam usaha mencerdaskan bangsa, karena Muhammadiyah dari awal berdirinya menjadikan pendidikan sebagai sarana dalam berdakwah.
Pada kesempatan itu pula, Mahyeldi mengajak warga Muhammadiyah Padang untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Padang, melalui unit unit usaha yang dimiliki maupun pengembangan ortom, sehingga dapat bersama sama bersama pemerintah dalam rangka pembangunan di Padang.
“Muhammadiyah menjadi mitra yang luar biasa dalam pemerintahan, kami atas nama pemerintah mengajak masyarakat dan warga Muhammadiyah untuk selalu aktif dalam rangka pembangunan di Padang,” Harapnya
Di akhir sambutannya, Mahyeldi mengajak warga Muhammadiyah untuk menupgrade keimanan dan pentingnya kebersamaan. Perbedaan bukan untuk dipertentangkan tetapi untuk dipahami.
“Jika ingin sukses, sekolah Muhammadiyah Menghadirkan keunggulan. Sudah selayaknya warga Muhammadiyah tidak hanya dipinggir tetapi harus hadir dipusat negeri ini,” tutupnya.
Dalam tausiahnya Buya Hafidz Caniago mengatakan Dari jaman dulu sebelum kita lahir sekalipun, Allah telah menjawab semua persoalan kita yang tertuang dalam firman-Nya yaitu dalam Kitab Suci Al-Quran dan Assunnah. Manusia yang diciptakan oleh Allah SWT sentiasa hidup dengan keluh kesah. Hidup di dunia adalah medan ujian yang disediakan oleh Allah SWT supaya manusia bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT. Hidup di dunia adalah kehidupan sementara waktu sahaja, di akhiratlah merupakan kehidupan yang kekal abadi.
Dari banyaknya permasalahan yang menimpa manusia, tidak serta merta manusia ditimpa masalah begitu saja, tapi Allah menakar kemampuan manusia itu sendiri dengan masalah yang dihadapi. Allah SWT semata-mata menciptakan masalah kepada manusia untuk memberikan pelajaran dan hikmah dari sebuah permasalahan tersebut.
Ia juga menyampaikan Mereka yang sabar maka akan mendapat ganjaran pahala dari Allah, berbeda dengan yang tidak kuasa, maka senantiasa arogan dan putus asa terhadap suatu masalah hingga nilai ibadah dan pahala tidak serta merta didapatnya. (RI)