PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammmadiyah memberikan bantuan dua unit kapal dalam rangka peresmian Kampung Nelayan Berkemajuan, Jama’ah Nelayan Muhammmadiyah (JALAMU) Surya Samudera.
Kedua Kapal itu diberi nama Pangeran Sabrang Lor 1 dan 2 dari MPM PP Muhammadiyah ke JALAMU. Serta dalam satu rangkaian juga dilakukan peletakan batu pertama TK PAUD ABA Wonokerto, di Pantai Rejo, Wonokerto, Kabupaten Pekalongan pada (22/12)
M Nurul Yamin, Ketua MPM PP Muhammadiyah menjelaskan bahwa, Kampung Nelayan Berkemajuan yang dilaunching di Pekalongan sebagai awal percontohan pemberdayaan nelayan yang kedepan akan direplikasi ke beberapa daerah.
“Sebagai negara bahari, masyarakat nelayan Indonesia rata-rata masih hidup di bawah garis kesejahteraan. Artinya usaha dalam pemberdayaan kampung nelayan adalah linier dengan tugas pembebasan atas umat yang tertindas.” Tuturnya
Pemberdayaan bagi kelompok nelayan berbasis kampung, diharapkan bisa terus simultan. Serta mampu menjangkau sektor lain di masyarakat yang tertinggal. Selain pertanian, Nurul Yamin mengungkapkan bahwa, jihad kedaulatan pangan yang digalakkan pada sektor pertanian tidaklah cukup. Tapi harus juga dikembangkan kepada sektor perikanan-nelayan.
Sementara, Direktorat Jendral (Dirjen) Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), M Zulficar Mochtar mengatakan bahwa, setelah kapal-kapal asing diusir. Kini, giliran masyarakat lokal yang berkerja memanfaatkan dan menguatkan sektor perikanan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
“Indonesia sebagai negara kepulauan terluas dengan segala potensi kekayaan alam dan posisi strategis nya sehingga tidak ada alasan lain kecuali kembali kepada khittah awal sebagai negara maritime,” katanya.
Nelayan sebagai profesi mulia, karena berkat kerja keras yang mereka lakukan dengan menaklukkan tingginya gelombang di tengah lautan guna memenuhi kebutuhan protein bagi umat manusia. Sehingga tidak layak bagi masyarakat menganggap atau memandang sebelah mata profesi ini.
Pesan penting, bahwa dalam melakukan pemberdayaan terlebih pada sektor nelayan tidak bisa hanya dilakukan sepihak, dari pemerintah maupun non pemerintah, dalam hal ini adalah organisasi kemasyarakatan seperti halnya Muhammadiyah.
“Kampung Nelayan Berkemajuan sebagai titik pijak bagi perbaikan kehidupan nelayan. Serta hal ini tidak bisa hanya dilakukan oleh KKP sendiri, tapi kami tentu sangat membutuhkan kerjasama dari Muhammadiyah,” kata Yamin.
Harapan sama juga disampaikan Dirjen Perikanan Tangkap, KKP ini bahwa, program pemberdayaan ini untuk bisa direplikasi ke berbagai daerah lain di seluruh wilayah Indonesia.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pekalongan, Mulyono menyampaikan rasa terimakasih kepada Muhammmadiyah, khususnya kepada MPM karena telah membantu dan berusaha memberdayakan warga di wilayahnya. (mpm/riz)