Dari Tanah Wakaf, Jadi Kebun Bibit dan Buah Muhammadiyah di Lereng Merapi

Dari Tanah Wakaf, Jadi Kebun Bibit dan Buah Muhammadiyah di Lereng Merapi

Dok Arif H/SM

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Pembangunan ekonomi keumatan sebagai sebuah upaya  untuk meningkatkan kesejateraan keumatan memerlukan sinergi dari banyak pihak, hal ini menjadi perhatian semua pemangku kepentingan baik masyarakat, pemerintah dan organisasi kemasyarakatan.

Hal ini mengemuka dalam acara “Soft Launching Kebun Bibit dan Buah Muhammadiyah” gelaran acara ini kerjasama antara Majelis Lingkungan Hidup PP, PWM, MPM dan MEK PDM dan PCM Turi dengan merintis kebun bibit dan buah Muhammadiyah dilokasi tanah wakaf milik PCM Turi, pada Rabu, 25 Desember 2019.

Kebun ini berisi ratusan bibit dan tanaman produktif  berupa kelapa kopyor, alpukat mentega dan gentong yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Terletak di sebelah barat taman bunga Alamanda Turi.

Hadir pula Camat Turi Haris Winarno, SIP beserta jajaran Muspika Turi, Lurah Desa Bangunkerto Anas Makruf , segenap jajaran Ortom PCM Turi PC Aisyiyah, PM dan KOKAM dan warga masyarakat  Ngentak serta para pemerhati dan penggiat pertanian serta pemerhati kesinambungan lingkungan di Sleman dan Yogyakarta.

Menurut  Drs Bambang Rahmanto, Ketua PCM Turi kebun bibit dan buah Muhammadiyah ini berada di hamparan  tanah perkebunan  dengan Luas tanah wakaf  2606 m2 yang merupakan wakaf  yang dikelola oleh PCM Turi yang  berasal dari wakaf  H. Sigit Suwito bin Muji Mulyadi. Seorang penggiat Muhammadiyah yang berlokasi di Ngentak Bangunkerto Turi.

Bupati Sleman  Drs Sri Purnomo MSi, dalam sambutan pembukaan menyampaikan dengan menyitir data dari Biro Pusat Statistik bahwa impor Indonesia untuk buah dan sayuran nilainya mencapai trilyunan rupiah, padahal kita berada di daerah dengan dikarunia tanah yang subur. Peluang ini harus bisa ditangkap oleh Muhammadiyah yang telah berperan besar untuk membangun bersama pemerintah untuk semakin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan warga melalui budidaya pertanian.

Ahmad Afandi, PDM Sleman sangat mengapresiasi kegiatan ini dengan harapan bisa menjadi konsep percontohan pemanfaatan dan pengelolaaan tanah wakaf yang  terkelola dengan lebih baik, untuk membangkitkan perekonomian umat melalui pertanian produktif   serta sekaligus konsep pelestarian lingkungan .

Drs Totok Prawoto Majelis Lingkungan Hidup PWM menyampaikan bahwa  kebun bibit  dan buah Muhammadiyah ini  tidak hanya untuk nilai ekonomis  semata  namun juga aspek lingkungan hidup harus menjadi perhatian, karena Sleman utara khususnya menjadi penyangga kebutuhan air untuk Yogyakarta.

Alam dengan segala sumberdayanya diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam memanfaatkan sumberdaya alam guna menunjang kehidupannya ini harus dilakukan secara wajar (tidak boleh berlebihan atau boros). Demikian pula tidak diperkenankan pemanfaatan sumberdaya alam yang hanya untuk memenuhi kebutuhan bagi generasi saat ini sementara hak-hak pemanfaatan bagi generasi mendatang terabaikan.(Arif H/Riz)

Exit mobile version