MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Jeneberang Saddang menggelar sosialisasi cinta menanam sejak dini di sekolah tahun 2019.
Kegiatan yang bertajuk “Tanam 25 Pohon, Tanam Pohon Tanam kebaikan, Kecil Menanam Dewasa Memanen” ini dilaksanakan bersama santriwati di Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin ‘Aisyiyah Sulsel, Jalan Abd Jabbar Asyiry, Sudiang, Makassar, Jumat (27/12).
Kepala Seksi Rehabalitasi Hutan dan Lahan (RHL) Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Jeneberang Saddang, Saiful A Rahman mengatakan, kegiatan ini bertujuan dalam rangka menanamkan rasa cinta menanam pohon sejak dini di lingkungan sekolah sehingga ada kesadaran sendiri bagi santriwati.
“Ini pula sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sekitar,” ungkap Saiful A Rahman dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa sasaran kegiatan ini adalah siswa siswi setingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menangah pertama (SMP) dan sederajat yang ada dalam wilayah kota Makassar dan sekitarnya.
“Dalam bulan Desember ini, kami sudah melakukan sosialisasi di tiga titik yakni di SD Negeri Unggul Pemda Rappocini Makassar, SD Negeri 18 di Tuma Apua Pangkep, dan Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin ‘Aisyiyah Wilayah Sulsel,” tambahnya.
Menurutnya pula bahwa gerakan 25 pohon seumur hidup ini diterbitkan melalui instruksi menteri lingkungan hidup dan kehutanan.
“Masyarakat wajib menanam sekurang-kurangnya 25 batang pohon selama hidup,” harapnya.
Terpisah disampaikan Ketua Badan Pembina (BP) Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin ‘Aisyiyah Wilayah Sulsel Dr. Nurhayati Azis, SE.,M.Si mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan program penghijauan kami di pondok.
“Kedepan kami akan buat cluster-cluster, ada cluster rambutan, langsat, dan tanaman lainnya yang bisa menghijaukan pondok kita ini,” tuturnya.
Direktur Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin ‘Aisyiyah Sulsel Drs. H. Abdul Kadir Arief, M.Pd mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama dalam kegiatan sosialisasi cinta menanam ini.
“Program go green sejalan dan bersinergi dengan konsep dasar hakekat ajaran Islam yakni tidak merusak bumi dan selalu menjaga kelestarian lingkungan,” tuturnya.
Ia pula menilai kegiatan ini merupakan upaya dalam menghadirkan rasa kesejukan dan ketenangan sebagai ruang udara segar untuk semua.
Usai sosialisasi ini dilakukan penanaman pohon secara simbolik dan pembagian tumbler dan tempat kotak nasi.(Imad/Riz)