LANGKAT, Suara Muhammadiyah– Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menjadi penceramah tabligh akbar yang diadakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Langkat, Sumatera Utara hari ini (Sabtu 28/12/19). Kegiatan ini bagian dari rangkaian peringatan Milad 107 Muhammadiyah.
Dalam ceramahnya, sebagaimana tema Milad 107 “Muhammadiyah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa,” Abdul Mu’ti menyampaikan ciri-ciri atau karakter manusia cerdas. Pertama menurutnya, manusia cerdas itu bisa memilih dan membedakan antara yang hak dan batil. Bukan justru sebaliknya, yang batil dianggap benar dan yang hak dipandang salah. Sebab,salah kaprah antara yang hak dan batil di era banjir informasi seperti sekarang ini, memang sudah menjadi fenomena umum.
Lebih parah lagi, Abdul Mu’ti menyayangkan, kecanggihan era digital dengan akses internet tanpa batas ini, justru dijadikan jalan untuk mencari pembenaran bukan mencari kebenaran. Asal merasa sesuai, dijadikan rujukan dan langsung anti pati terhadap sesuatu yang berbeda, bahkan menjadikannya sebagai musuh.
Kedua, lanjut Sekum PP Muhammadiyah tersebut, manusia cerdas itu memiliki pikiran yang terbuka, open minded. Sehingga kebenaran yang diperoleh itu berdasarkan ilmu bukan berdasarkan hawa nafsu.
Ketiga, ciri orang cerdas adalah bertanggung jawab terhadap apa yang dikatakan dan dilakukannya. Tentunya, dasar ucapan dan tindakannya juga bersumber pada ilmu pengetahuan yang logis dan dapat dipertanggung-jawabkan.
Ketiga hal di atas inilah yang sebenarnya ingin diwujudkan oleh Muhammadiyah. Lebih jelasnya, Abdul Mu’ti menerangkan, perjuangan dakwah persyarikatan Muhammadiyah sebenarnya ingin menciptakan masyarakat dan bangsa Indonesia yang bijak bertindak, yang berilmu, dan berakhlak.
Sebagimana risalah kenabian, bahwa diutusnya Muhammad saw adalah untuk menyempunakan akhlak manusia yang sebelumnya mengalami kejahiliyahan, kebodohan. Baik bodoh dalam pengertian tidak berilmu ataupun bodoh dalam pengertian tidak berakhlak. (zailani/gsh).