BANTUL, Suara Muhammadiyah – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Trimulyo sukses mengelar Malam Bina Iman dan Taqwa Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah (Mabit Pena) di pergantian tahun di area Kampung Batik Giriloyo Imogiri Bantul, Selasa-Rabu 31 Desember 2019 – Rabu 1 Januari 2020.
“Sengaja memilih Giriloyo Imogiri karena tempatnya relatif dekat, lumayan jauh dari pusat pesta hura-hura dalam menyambut tahun baru sehingga diharapkan peserta bisa lebih khidmat dalam mengikuti kegiatan Mabit Pena ini,” ujar Muhammad Wachid Rivai selaku ketua Panitia.
Mabit Pena bertema “Menjadi generasi Al-Ghuroba di era milenial”. Kata Al Ghuroba ini memiliki arti orang asing/ berbeda dengan mayoritas. Generasi muda yang asing, yang berbeda dengan mayoritas generasi muda sekarang. Umumnya mereka mengisi malam pergantian tahun dengan hal-hal yang bersifat lebih kepada hura-hura, seperti keluyuran malam, pesta kembang api, dan hal yang tak berfaedah.
Generasi Al Ghuroba menjadi generasi yang mengisi malam pergantian tahun dengan muhasabah, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memperkuat keimanan dengan kegiatan yang positif dan bernilai ibadah. Karena sebagai generasi muslim harus memiliki pondasi aqidah yang kuat sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh perkembangan zaman.
Pendaftaran peserta dibuka untuk umum dengan batas minimal usia SMP dari Ranting Trimulyo. Ada juga tambahan dua peserta dari Ranting Canden dan satu siswa Muhiba Bantul asal Riau. Sehingga peserta terlibat dalam kegiatan ini sekitar 70an orang, lebih banyak dari tahun sebelumnya. Acara Mabit Pena ini diselenggarakan kali ketiga dengan tempat yang berbeda-beda. Peserta ada yang langsung dating di tempat, ada juga yang berangkat menggunakan kendaraan pengangkut.
Panitia yang terlibat sekitar 20an orang dengan pembagian tugas masing-masing. Sumber dana kegiatan Mabit Pena ini diambil dari uang kas PM-NA Trimulyo serta dukungan dari PRM Trimulyo. Uniknya untuk para peserta tidak dibebani biaya registrasi.
Untuk pengisi acara inti yaitu Abidin Fuadi Nugroho MSi salah satu pengurus PCM Jetis Bantul. Memberikan motivasi tentang bagaimana merawat pondasi aqidah agar tetap kuat ketika diterpa cobaan dan hambatan yang bertubi-tubi.
Muhammad Wachid berharap dengan dilaksanakan kegiatan ini untuk mengalihkan generasi muda khususnya pemuda-pemudi Ranting Trimulyo dari kegiatan yang kurang bermanfaat dalam menyambut pergantian tahun. Acara Mabit Pena diisi dengan kajian aqidah, sholat tahajud, games seru, dan kegiatan outbond pada pagi harinya. Kegiatan ini lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT sekaligus sarana untuk bermuhasabah diri.
“Alhamdulillah bisa ikut Mabit, diberi kesehatan untuk mengikuti acara ini. Pokoknya bermanfaat deh kali ini. Seneng bisa berkumpul ginie. Pokoknya seneng. Mabit Pena is The Best,” ungkap salah satu peserta. (Dwi Pracaya/Riz)