Menangkap Makna Lambang Muhammadiyah

Menangkap Makna Lambang Muhammadiyah

Warga Muhammadiyah Foto Istimewa/SM

Menangkap Makna Lambang Muhammadiyah

Oleh: M Sukriyanto AR

Banyak dari adik-adik generasi muda Muhammadiyah yang menanyakan makna lambang Muhammadiyah kepada saya. Mereka menanyakan siapa yang menciptakan lambang Muhammadiyah? Kapan lambang itu diciptakan? Apa makna lambang itu? Apa makna tulisan Muhammadiyah di tengah dan dua kalimah syahadat yang melingkarinya? Mengapa warna dasarnya hijau? Mengapa sinarnya dua belas? Mengapa warna sinarnya putih? Dan seterusnya.

Sepanjang yang pernah saya dengar dari tokoh-tokoh Muhammadiyah dulu seperti Pak H Dalhar BKN, Pak H Daim Saleh, Pak H Djarnawi Hadikusumo, Kang Zamharim, Lik Wasthan Sudjak, Kang Djindar Tamimy, Kang Zudjron Dahlan, Kang Faruk (putra KH Siraad Dahlan) dan orang yang lebih senior dari saya seperti Kang (Bapak) Ir H Wierdan (73), yang menciptakan lambang Muhammadiyah itu adalah KH Siraad Dahlan. Beliau adalah putra pertama KHA Dahlan yang ketika masih kecil diajak KHA Dahlan pergi haji di sekitar tahun 1903-1904 dan bersama KHA Dahlan tinggal di Makkah selama kurang lebih 18 bulan.

KH Siraad Dahlan adalah putra KHA Dahlan yang mewarisi keulamaan, Ilmu Falak dan juga darah seninya. Beliau juga pernah menjadi Direktur Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Beliau pernah menciptakan lagu “Alam Nashrah”. Beliau juga dikenal sebagai seorang pelukis dan ahli menulis Arab dengan indah (khat, kaligrafi).

Selain menciptakan lambang Muhammadiyah beliau juga menciptakan logo-logo kongres ke-17 (12 – 20 Februari 1928), di Yogya, kongres ke-18 (30 Januari – 5 Februari 1929) di Solo, kongres ke-19 (14 – 21 Maret 1930) di Bukittinggi, kongres ke-20 (8 – 16 Mei 1931) di Yogya, kongres ke-21 (1 – 7 Mei 1932) di Makassar, kongres ke-28 (19 – 25 Juli 1939) di Medan, kongres ke-30 (24 – 29 Desember 1941) di Purwokerto.

Lambang Muhammadiyah itu diciptakan semasa KHA Dahlan hidup yaitu di sekitar tahun berdirinya Muhammadiyah. Lambang itu berwujud matahari dengan dua belas sinarnya yang berwarna putih, di tengahnya ada tulisan Muhammadiyah dilingkari tulisan dua kalimah syahadat dan berlatar warna hijau.

Mengapa lambang itu berbentuk matahari? Karena KHA Dahlan (ayahnya) berkeinginan agar Muhammadiyah bisa menjadi wadah, organisasi yang bisa menyinari (mencerahkan) hati dan pikiran masyarakat di mana saja dengan ajaran-ajaran Islam yang benar (berdasarkan Al-Qur’an dan AsSunnah), sehingga masyarakat bisa menjadi masyarakat yang baik, dalam arti beriman, berbudi pekerti luhur (jujur, adil dan menghormati sesama manusia serta mencintai semua makhluk) dan suka melakukan amal shalih.

Tulisan Muhammadiyah di tengah menunjukkan bahwa organisasi yang dibentuk KHA Dahlan itu adalah organisasinya orang-orang yang ingin mengikuti Nabi Muhammad saw. Tulisan Muhammadiyah dilingkari dua kalimah syahadat karena orang-orang Muhammadiyah itu ingin menegakkan kalimah kalimah Allah, ingin menegakkan tauhid agar masyarakat hidup bertauhid, dan hanya mengikuti Rasululllah saw.

Mengapa sinar mataharinya berwarna putih? Karena warna putih adalah warna yang disukai Rasulullah. Rasulullah suka berpakaian putih. Kita juga selalu berdoa; Allahumma naqqini minal khathaya kama yunaqats tsaubu al abyadhu minaddanas. (Ya Allah bersihkanlah hamba dari segala kesalahan sebagaimana kain putih yang telah dibersihkan dari kotoran). KHA Dahlan berharap agar warga Muhammadiyah suka memancarkan agama Islam (berdakwah amar makruf nahi munkar) dengan niat yang bersih hati yang suci, tanpa pamrih, kecuali mencari ridha Allah semata. Jika Islam didakwahkan dengan niat yang bersih, maka Islam akan mencerahkan, ibaratnya dengan sinar putih bersih maka yang disinari akan menjadi terang hatinya dan tercerahkan pikirannya.

Dok SM

Mengapa warna dasarnya hijau? Menurut KH Siraad Dahlan, warna hijau itu adalah warna yang selalu ditawarkan Allah kepada Mukmin, Muslim yang baik yang senantiasa melaksanakan amal shalih seperti tersebut dalam surat Ar-Rahman ayat 76, surat Al-Insan ayat 21 dan surat Kahfi ayat 31.

Mereka bertelekan (bersandar) pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah (Ar-Rahman: 76)

Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. (Al-Insan: 21)

Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah. (Al-Kahfi: 31)

Di kemudian hari orang-orang Muhammadiyah mengartikan hijau dengan segar, sejuk, damai, teduh dan menenteramkan hati. Karena Muhammadiyah ingin mendakwahkan agama yang menyejukkan, agama yang membawa kesegaran dan menenteramkan sebab ajaran dan amal shalihnya selalu mendatangkan rahmat bagi lingkungannya (rahmatan lil ‘alaimin).

Kesimpulan dari makna lambang itu yaitu: 1. Muhammadiyah dilahirkan pada tahun 1912 dan akan memancarkan ajaran Islam ke sagala arah dan memberi pencerahan dimana-mana, di mana saja sinar matahari itu dapat menembus, 2. Dalam bermuhammadiyah dan dalam menjalankan perintah agama mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw, berdakwah, menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam hendaknya dilandasi niat yang tulus, dan bersih, semata-mata untuk mencari ridha Allah SwT, li’ilaai kalimatillah, li wajhillah. 3. Maksud dan tujuan dakwahnya yang dilaksanakan senantiasa untuk membangun keselamatan dan kedamaian (salam), kebaikan (khair), pembangunan (islah), keberkahan (rahmat), bersikap tengahan, moderat (wasithiyah), penuh keteladanan (uswah) dan kemuliaan (izzah) Islam. Mewujudkan Islam yang damai, toleran dan menenteramkan.

Wallahu’alam bish shawwab.

HM Sukriyanto AR, Ketua LSBO Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Artikel ini pernah dimuat di Majalah SM Edisi 10 Tahun 2015

Exit mobile version