BANTUL, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memfasilitasi pengembangan potensi ekonomi masyarakat desa Muntuk, Dlingo, Bantul melalui promosi produk kerajinan yang diintegrasikan dengan potensi wisata. Hal ini disampaikan ketua tim 96 Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMY, Miftahul Fawwaz.
“Dusun Banjarharjo 1 yang menjadi lokasi KKN kami memiliki potensi besar di bidang kerajinan kayu dan bambu dimana banyak warga yang bekerja di sektor ini,” jelas mahasiwa Akuntansi UMY ini, Senin(13/1). Program ini menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat UMY di Banjarharjo 1 yang dilaksanakan oleh dosen Ilmu Komunikasi UMY, Dr. Fajar Junaedi. Menurut Fajar kegiatan pengabdian ini merupakan implementasi dari catur darma UMY sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
Wakhid Widadi, kepala dusun Banjarharjo 1 mengharapkan agar tim UMY bisa berkelanjutan dalam mempromosikan kerajinan Banjarharjo 1. “Seharusnya program KKN tidak berhenti saat KKN selesai, namun ada keberlanjutannya,” harap Wakhid.
“Banjarharjo 1 bisa dikembangkan menjadi sentra kerajinan yang menyediakan produk kerajinan warga desa Muntuk untuk dijual kepada turis yang datang,” tambahnya. Lokasi Banjarharjo 1 merupakan jalur utama wisatawan dari Mangunan dan Puncak Becici sehingga potensial dikembangkan adanya sentra kerajinan dan promosinya. “Diharapkan dengan sentra produk kerajinan, wisatawan mampir dan membeli produk kerajinan bambu dan kayu dari warga,” imbuh Wakhid.
Produk kerajinan bambu dari Banjarharjo 1 diantaranya diantaranya tampah, tambir, tempat tisu, tempat pensil, gorong-gorong, tudung saji, piring bambu, vas bunga. Selain kerajinan dari bambu ini, Banjarharjo 1 juga merupakan penghasil meja kursi kafe, kitchen set, pintu, jendela dan meja rias.
“Produk kerajinan ini akan kami promosikan melalui digital marketing yaitu website, media sosial dan branding,” jelas Fawwaz tentang metode promosi yang dilakukan tim KKN UMY untuk mendorong kemajuan produk kerajinan di Banjarharjo 1. (riz)