RIYADH, Suara Muhammadiyah – Pemerintah Arab Saudi, menunjuk Putri Haifa binti Abdul Aziz bin Mohammed bin Ayyaf Al Muqrin, sebagai perwakilan permanen dari Arab Saudi untuk UNESCO. Penunjukan ini disetujui langsung oleh Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud dan diumumkan melalui situs resmi Arab Saudi, Saudi Press Agency, pada Rabu (15/1) lalu.
Representasi perempuan dari Arab Saudi dalam tubuh organisasi internasional sangat jarang dilakukan oleh Arab Saudi. Hal ini dikarenakan Arab Saudi terkenal dengan negara yang sangat konservatif.
Penunjukan perempuan sebagai wakil Arab Saudi di institusi pemerintahan internasional ini merupakan yang kedua, setelah tahun lalu Arab Saudi juga mengirim Putri Rima binti Bandar sebagai ambasador dari Arab Saudi untuk Amerika Serikat.
Hal ini dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi sebagai bentuk dari upaya untuk mengubah citra negara dengan dua tempat suci umat Islam tersebut.
Dilansir dari Al Jazeera, Pangeran Mohammed bin Salman telah memulai modernisasi bagi Arab Saudi terutama dalam hal membuat citra negara ramah bisnis untuk menggenjot investasi dan memvariasikan sumber perekonomian agar tidak hanya dari bisnis minyak mentah.
Arab Saudi bahkan telah menghapus peraturan yang banyak membatasi kaum perempuan – termasuk mengizinkan mereka untuk mengemudi, menerima paspor, dan melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin dari mahramnya yang laki-laki.
Dilansir dari Saudi Press Agency, Putri Haifa binti Al Muqrin merupakan seorang perempuan yang memegang gelar Master of Science di bidang Ekonomi dari School of Oriental and African Studies (SOAS) dari University of London.
Putri Haifa binti Al Muqri telah memulai kariernya dalam kerja akademik di Departemen Ekonomi di King Saud University, kemudian dia pindah ke United Nations Development Programme (UNDP) sebagai bagian dari proyek UNDP antara 2009 dan 2016.
Setelah itu, Putri Haifa pindah ke Kementerian Ekonomi dan Perencanaan sebagai kepala untuk sektor Sustainable Development Goals (SDGs). Dia juga memegang beberapa keanggotaan di komite dan dewan internasional, regional dan lokal. (ran)