Sebuah Perjuangan: DAD Gabungan Dua IMM Non PTM

imm

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Mengingat organisasi pergerakan mahasiswa saat ini yang semakin memiliki beragam arah geraknya di Indonesia, eksistensi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) non Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) harus dibuktikan dengan gerak dan aksi nyata. Membangun pondasi awal kader sangat perlu dilaksanakan, mengingat pentingnya pengetahuan mengenai ideologi, tujuan, maupun arah gerak organisasi, dengan harapan agar ke depannya para kader semakin memiliki sikap tanggung jawab terhadap organisasi untuk membangun, mengembangkan, serta mampu mengikuti kontestasi pergerakan dengan organisasi lain.

Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Rasyid Ridha Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada (STAIMS) dan PK IMM H.O.S Tjokroaminoto menyelenggarakan Darul Arqam Dasar (DAD) bersama pada hari Rabu sampai Jum’at, 15 – 17 Januari 2020 di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY yang kemudian dilanjutkan di SKB Bantul.

Transmisi trilogi menjadi tema besar dalam penyelenggaraan DAD ini dengan menghadirkan pemateri dari lintas Pimpinan Cabang IMM di DIY. Tujuan dari DAD sendiri adalah penguatan internal kader agar dapat konsisten dan loyal pada komisariat, yang kemudian mampu berkontestasi ke ranah eksternal dan Keluar dari lingkup komisariat, demi membawa nilai – nilai IMM di masyarakat dan organisasi luar.

“Selamat datang kader-kader baru di IMM, selamat belajar dan berproses di IMM, jadikan ini langkah awal temen temen untuk menjadi pelopor perubahan baik di kampus maupun diluar kampus,” ujar Syafaat selaku ketua umun PK IMM UCY.

“Mencari kader itu mudah, menjaganya yang sulit,” kata ketua umum PK IMM Rasyid Ridha, Iqbal Tawakal pada hari terakhir berlangsungnya DAD. Permasalahan inilah yang perlu digarisbawahi. Pimpinan komisariat harus memiliki kreativitas dan konsistensi dalam menjaga para kader agar tidak pergi dari perjuangan. Menguatkan kesadaran, dan melibatkan para kader di segala kegiatan komisariat.

“Terima kasih kepada segenap Instruktur dan Pimpinan Cabang Djazman Al-Kindi yang sangat berperan dalam pelaksanaan DAD ini, semoga kedepan IMM rasyid Ridha dan IMM UCY mampu berkolaborasi bersama untuk mewujudkan tujuan dari IMM itu sendiri” Kata ketua panitia dalam prosesi penutupan DAD gabungan PK IMM Rasyid Ridha dan PK IMM UCY.

“Selamat untuk semua peserta DAD gabungan ini, karena dari sini nantinya kader baru bisa faham lebih jauh arah gerak IMM kedepan, dan sekaligus bisa meningkatkan kualitas diri secara pribadi maupun Organisasi,” ujar Wardah Sekretaris Umum PC IMM djazman Al Kindi.

Kemudian kedua Ketua Umum komisariat sepakat bahwa IMM non PTM haruslah kuat, karena perjuangannya lebih berat dibandingkan dengan IMM yang berada di PTM. IMM non PTM lahir karena kesadaran dan inisiatif dari kader-kader yang tidak memiliki fasilitas dan ruang gerak, membesarkan dirinya sendiri yang ingin ikut menjaga kelangsungan hidup salah satu ortom Muhammadiyah. Seperti kata KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah”. Dan menghidupkan IMM itu artinya sama dengan menghidupkan Muhammadiyah, karena IMM adalah salah satu organ tubuh Muhammadiyah. (Riz)

Exit mobile version