YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Melalui EMT Internasional Muhammadiyah, selangkah lagi Indonesia akan memiliki Emergency Medical Team (EMT) Internasional pertama yang terverifikasi oleh World Health Organization (WHO).
Setelah melalui proses panajang dari menyiapkan seluruh Standar Oprasional Prosedur (SOP), gelar peralatan sebagai bagian dari proses yang telah berlangsung sejak tahun lalu dan melalui proses Pre Verifikasi Emergency Medical Team (EMT) Muhamadiyah 20 -21 Januari 2020, Muhammadiyah telah berhasil meyakinkan para mentor dan tim asesor dari WHO Asia Pasifik, WHO SEARO (South East Regional Office) dan AUSMAT Australia untuk maju pada tahap akhir Verifikasi pada bulan Maret 2020 .
Corona Rintawan selaku Koordinator EMT Internasional Muhammadiyah menyampaikan mentor dari WHO memberikan sinyal lampu hijau untuk melanjutkan ketahap akhir verifikasi pada bulan maret.
“Dalam dua hari ini tim telah berusaha keras dan dengan lancar berkat dukungan dari MDMC, MPKU, Lazismu , PKU Jogja, PKU Gamping, dan UMY dalam menyukseskan pre verifikasi. Dan syukur alhamdulilah mentor dan tim asesor dari WHO memberikan sinyal lampu hijau kepada EMT Internasional Muhammadiyah untuk melanjutkan ketahap akhir verifikasi pada bulan maret.” Ucap Corona.
Setumpuk SOP, tiga kelompok roster list sejumlah 45 orang dan seperangkat fasilitas layanan kesehatan lapangan digelar di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian demi bagian didiskusikan bersama para mentor dan asesor, perbaikan – perbaikan kecil bisa teratasi langsung di lokasi.
Untuk menyiapkan tahap akhir verfikasi pada bulan Maret EMT juga akan melakukan pelatihan, lokakarya dan sekaligus akan melakukan gladi bersih pada akhir bulan februari.
“Setelah pre verifikasi untuk meningkatkan kapasitas anggota EMT, besok selama tiga hari 22-24 Januari seluruh anggota EMT akan mendapatkan pelatihan EMT Member Training dari mentor AUSMAT Australia yang telah ditunjuk langsung oleh WHO dan juga satu kali gladi bersih pada akhir bulan Februari”. Tutur Corona.
Pada saat penyampaian hasil pre verifikasi, Kai Von Harbaou perwakilan WHO memuji EMT Internasional Muhammadiyah.
“Kalian sangat luar biasa, karena mampu menyipakan EMT type 1 dalam waktu satu tahun. Belum ada Negara yang dapat menyiapkan EMT dalam waktu sesingkat ini”. Tutur Kai yang berkewarganegraan Jerman.
Tidak banyak Negara yang lulus verifikasi dari WHO dari 128 negara yang mendaftar baru 22 negara yang telah terverifikasi WHO. Untuk Asia Tenggara baru Thaliland yang telah terverifikasi.
Rahmawati Husein berharap EMT Internasional Muhammadiyah ini dapat menjadi bagian dari WHO sebagai EMT level 1.
“Pada pre verifikasi ini saya berharap dapat masukan dan rekomendasi dari reviewer untuk menyiapkan tahap akhir verifikasi pada bulan maret agar EMT Internasional Muhammadiyah dapat lulus dengan hasil memuaskan sehingga dapat menjadi bagian WHO sebagai EMT Level 1”. Tutur Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah. (Indra Fery/Riz)