Wabah virus Corona telah membuat resah masyarakat dihampir setiap negara tidak terkecuali Indonesia. Virus corona memiliki nama resmi Novel Coronavirus atau 2019-nCoV merupakan istilah ilmiah yang diberikan oleh Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat. Virus ini telah menginfeksi ribuan orang, menghentikan semua perjalanan transportasi di beberapa kota besar di Cina, melumpuhkan perekonomian di Wuhan dan Huanggang, dan menyebar ke negara tetangga, seperti Singapura, Thailand, Vietnam, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Taiwan, dan yang terbaru dilaporkan di Prancis dan Nepal.
Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang dapat mencegah atau mengobati wabah penyakit ini. Virus corona ini apabila mengenai manusia dapat menyebabkan infeksi pernafasan hingga berujung kematian.
Dokter spesialis paru Diah Handayani menjelaskan bahwa 2019-nCoV adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia. Perbedaan virus corona dengan virus lain adalah, virus ini memiliki virulensi atau kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal.
Dilansir dari BBC News Diah menambahkan, virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak fungsi paru-paru, atau dikenal dengan sebutan Pneumonia, yaitu infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh virus dan berbagai mikroorganisme lain seperti bakteri, parasite, jamur dan lainnya.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah Novel Coronavirus (2019-nCoV) masuk ke Indonesia. Sebanyak 135 thermo scanner telah diaktifkan di 135 pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara untuk mendeteksi potensi gejala terjangkiti virus tertentu.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan selalu waspada guna menghindari penularan penyakit pneumonia. Untuk mencegah penyebaran infeksi, dalam melakukan kegiatan sehari-hari agar dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), cuci tangan secara teratur, memasak daging dan telur hingga matang, hindari kotak dengan pasien yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan, gunakan masker serta terapkan etika batuk dan bersin.
Dalam mengantisipasi penyebaran virus tersebut Islam telah memberikan anjuran. Dari kitab Shahih Muslim Rasulullah saw bersabda, “Jika kalian mendengar tentang wabah-wabah disuatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika terjadi wabah di suatu tempat kalian berada, maka janganlah kalian meninggalkan tempat itu,” Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Selain memberikan solusi nyata Islam juga memberikan tuntunan sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Jika datang sebuah wabah, Rasulullah berdoa untuk menghilangkah wabah penyakit tersebut. Dari Aisyah ra berkata, Rasulullah saw pernah berdoa memohon agar Allah menjaga kota Madinah dari wabah penyakit. Berikut doanya:
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا وَفِي مُدِّنَا وَصَحِّحْهَا لَنَا وَانْقُلْ حُمَّاهَا إِلَى الْجُحْفَةِ
“Ya Allah, jadikanlah Madinah sebagai kota yang kami cintai sebagaimana kami mencintai Makkah atau bahkan lebih dari itu. Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kota dan penduduk kami, sehatkanlah Madinah buat kami dan pindahkanlah wabah penyakitnya ke Juhfah.” (Sahih Al-Bukhari No. 1756)
Kemudian, Rasulullah saw mengajarkan doa kepada para sahabat dari penyakit deman dan semua penyakit, agar mereka mengucapkan:
بِسْمِ اللَّهِ الْكَبِيرِ أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ مِنْ شَرِّ عِرْقٍ نَعَّارٍ وَمِنْ شَرِّ حَرِّ النَّارِ
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Besar, aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung dari kejahatan penyakit na’ar (yang membangkang) dan dari kejahatan panasnya neraka.” (Sunan Ibnu Majah No. 3517)
Dalam Sahih Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda (HR Muslim No 2449), bahwa di jalan-jalan masuk ke Kota Madinah ada Malaikat pengawal, sehingga bahaya wabah penyakit menular dan bahaya Dajjal, tidak dapat masuk ke kota itu. (diko/riz)