PCIM Tiongkok: 83 Mahasiswa Indonesia di Wuhan Ingin Segera Dijemput Pulang

PCIM Tiongkok: 83 Mahasiswa Indonesia di Wuhan Ingin Segera Dijemput Pulang

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Indonesia di Wuhan, Tiongkok, dikabarkan masih belum ada kepastian akankah mereka dipulangkan ke Indonesia terkait wabah virus Corona yang menyebar. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di Tiongkok, Muhammad Aziz kepada Suara Muhammadiyah, pada Jum’at (31/1).

Jumlah mahasiswa Indonesia di kota Wuhan yang tercatat sejauh ini ada sekitar 83 orang. Muhammad Aziz mengungkapkan kondisi mereka saat ini baik dan tidak ada yang terjangkit virus Corona. Namun, lanjutnya, mereka meminta untuk segera dijemput pulang ke Indonesia.

Muhammad Aziz juga menyampaikan bahwa kondisi Wuhan saat ini benar-benar seperti kota mati. Tidak ada yang berani keluar dari kediaman, termasuk mahasiswa Indonesia, karena takut terjangkit virus yang kini telah menewaskan 171 orang tersebut.

Sejumlah mahasiswa tersebut dikabarkan hanya berada di dalam asrama menunggu adanya tindakan pemerintah Indonesia. Saat ini mereka merasa kesulitan karena stok makanan kian menipis sedangkan toko-toko banyak yang tutup.

Muhammad Aziz mengungkapkan bahwa dirinya saat ini sudah berada di Yogyakarta sejak awal tahun ini untuk keperluan riset. Ia menyampaikan bahwa ia kembali ke Indonesia memang ketika sudah muncul isu virus Corona di Tiongkok, namun belum separah ini.

“Saya pulang karena saya ada riset di Yogyakarta. Saat pulang sudah mendengar isu virus Corona ini namun saat itu kasusnya tidak sampai sebanyak ini,” ungkapnya.

Sejauh ini, berdasarkan penuturannya, KBRI di Beijing sudah memberikan beberapa bantuan kepada mahasiswa di Wuhan tersebut seperti memberikan masker dan juga makanan. Muhammad Aziz juga mengatakan PCIM Tiongkok juga telah memberikan bantuan masker.

Muhammad Aziz menambahkan bahwa Muhammadiyah sudah melakukan upaya untuk mendorong pemerintah Indonesia agar segera mengevakuasi mahasiswa Indonesia tersebut. Namun kelihatannya pemerintah belum memberikan kepastian kapan mahasiswa tersebut akan dijemput pulang.

“Saya dapat kabarnya, KBRI hanya menyuruh mereka siap-siap untuk pulang. Cuma kapan dijemputnya belum tahu. Hanya disuruh siap-siap terus,” keluhnya.
Kandidat Ph.D dari Hohai University, Tiongkok, ini mengeluhkan juga bahwa negara-negara lain merespons cepat kejadian virus Corona ini dengan langsung menjemput pulang warga negara mereka.

“Harusnya pemerintah bergerak cepat untuk memulangkan mahasiswa Indonesia. Negara-negara lain sudah melakukannya seperti Amerika, Jepang itu sudah,” ungkapnya.
Ia juga berkomentar bahwa Menteri Luar Negeri dan Menteri Kesehatan dinilai kurang sigap dalam merespons kejadian ini.(ran)

Exit mobile version