MAGELANG, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka hari bermuhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Magelang menyelenggarakan launching SM Corner yang dikelola oleh koperasi Cerah UM Magelang (31/1). Acara tersebut dihadiri oleh Direktur SM Deni Asy’ari, Rektor baru UM Magelang Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Ketua PDM Kabupaten dan Kota Magelang, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M).
Deni Asy’ari dalam sambutannya menyampaikan bahwa SM Corner yang dikelola oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Jawa Tengah sudah ada di tiga tempat yaitu di Universitas Muhammadiyah Kudus, Universitas Muhamamdiyah Purwokerto, dan Universitas Muhammadiyah Magelang. Selain itu ada juga di Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta, hingga Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
“Alhamdulillah sejak tahun 2018 kita telah memiliki 54 jaringan SM Corner, 51 ada di Indonesia dan tiga ada di luar negeri yaitu Malaysia, Australia, dan Turki. Pada waktu dekat kami juga akan meresmikan empat SM Corner di Jawa Tengah dan total sampai Muktamar Muhammadiyah ke-48 nanti bisa membuka 100 jaringan SM Corner di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Lanjutnya, ada tiga hal yang menjadi spirit dan semangat SM Corner untuk berani membuka jaringan di beberapa wilayah. Semangat yang pertama adalah semangat untuk membangun dan menerapkan tradisi literasi di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah. Hal ini sangat perlu karena Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modern tidak akan pernah lepas dari tradisi litersai tesebut.
Pada Juli tahun 1920 KH Ahmad Dahlan telah mendirikan empat lembaga atau majelis dalam Muhammadiyah yaitu, majelis pembelajaran yang dipimpin oleh KH Hisyam, Majelis Tabligh yang dipimpin oleh KH Fahruddin, Majelis PKU yang dipimpin oleh KH Syuja’ dan yang terakhir adalah Majelis Taman Pustaka yang dipimpin oleh KH Mukhtar. Di tahun 1920 jauh sebelum Indonesia merdeka, Muhammadiyah telah memiliki lembaga literasi yaitu Majelis Taman Pustaka.
Bahkan jauh sebelum itu, tiga tahun setelah Muhammadiyah berdiri, tepatnya pada tahun 1915 KH Ahmad Dahlan telah mendirikan Majalah suara Muhammadiyah yang hingga sekarang telah berusia 105 tahun dan telah dinobatkan sebagai majalah Islam tertua di Indonesia oleh Rekor Muri dan Keputusan Dewan Pers.
“Inilah semangat literasi awal yang dibangun oleh Persyarikatan Muhammadiyah sehingga mampu menciptakan lompatan-lompatan besar dalam membangun organisasi ini sebagai organisasi modern,” ungkapnya.
Semangat yang kedua untuk mendirikan SM Corner adalah menjaga dan merawat budaya entrepreneur (kewirausahaan). Sesungguhnya sejarah Muhammadiyah awal tidak digerakkan oleh seorang birokrat tetapi digerakkan oleh seorang pengusaha. Bahkan tumbuh kembangnya Muhammadiyah justru terjadi ketika terjalin hubungan Muhammadiyah Jogja dengan Sumatra Barat (Minangkabau) melalui perdagangan. “Inilah sesungguhnya SM Corner, kita ingin menghidupkan literasi dan menumbuhkan budaya entrepreneurship,” pesannya.
Semangat yang ketiga adalah konsolidasi ekonomi Persyarikatan Muhammadiyah. Sangat besarnya potensi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dapat dilihat jumlahnya yang lebih dari 30.000 unit. “Tapi yang menjadi pertanyaan kita sekarang, kebutuhan seluruh amal usaha tersebut siapa yang menyediakan? Maka dari itu kita harus memaksimalkan potensi kita untuk menjadi produsen, bukan konsumen,” tutur Deni.
Ketua Koperasi Cerah UM Magelang Andi Triyanto, MSi bersyukur SM Corner di Universitas Muhammadiyah Magelang telah berdiri menjadi cabang ke-3 corner berbasis kampus. Hal ini merupakan mimpi civitas akademika untuk mewujudkan kampus yang selalu dekat dengan Persyarikatan. Kehadiran SM Corner diharapkan menjadi perekat silaturahim serta menumbuhkan ruh entrepreneurship warga kampus dan warga Muhammadiyah terutama wilayah eks-karisidenan Kedu.
“Kebutuhan belanja pernak-pernik ke-Muhammadiyahan yang selama ini harus dibeli di Yogya, sekarang bisa dilayani di SM Corner UMMagelang. Alhamdulillah amanah pengelolaan dipercayakan kepada Koperasi Cerah UMMagelang. Prinsip yang menjadi semangat kami mengembangkan ke depannya adalah AUM maju dan berkembang bersama Persyarikatan,” pungkas Andi. (diko/riz)