‘Aisyiyah Dilibatkan Atasi Stunting di Cianjur

‘Aisyiyah Dilibatkan Atasi Stunting di Cianjur

Festival Rumah Gizi bersama Bupati Plt Cianjur Herman Suherman Dok PPA/SM

CIANJUR, Suara Muhammadiyah – “Penanganan stunting di Cianjur melibatkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kita kerjakan secara keroyokan dan komprehensif. Terima kasih untuk ‘Aisyiyah yang ikut berinisiatif membuat program Rumah Gizi ini agar dapat bersinergi dengan target pemerintah,” Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Bupati Cianjur, Herman Suherman saat meresmikan launching Rumah Gizi ‘Aisyiyah pada Sabtu (1/1).

Pemerintahan Kabupaten Cianjur menurut Suherman sangat mengapresiasi kerja yang sudah dilakukan ‘Aisyiyah, bahwa ‘Aisyiyah Kabupaten Cianjur sudah menjadi mitra dalam mendukung Indonesia Emas 2025 dengan menggenjot penurunan stunting. “Dengan dukungan ‘Aisyiyah yang terjun langsung di akar rumput dan melalui Rumah Gizi, kita harap stunting semakin menurun jumlahnya,” ujar Suherman.

Karnadi Hardijanto, Koordinator Kemitraan Stranas Stunting TP2AK yang merupakan tim percepatan penurunan stunting juga memberikan apresiasinya atas kerja ‘Aisyiyah karena penanganan stunting memerlukan sinergi semua pihak. “Kedepannya target penurunan stunting di Indonesia akan ditingkatkan menjadi 19%, sehingga diperlukan sinergi semua pihak untuk dapat memenuhi target tersebut.”

Ketua PDA Kabupaten Cianjur, Titin Suastini pada sambutannya menyampaikan bahwa ke depan ‘Aisyiyah Cianjur akan terus bermitra dengan pemerintah dalam upaya penurunan stunting. “Melalui Rumah Gizi ini, kami dari ‘Aisyiyah Cianjur akan mendorong juga menjadi mitra Pemkab Cianjur di bidang kesehatan masyarakat dengan mengedukasi dan melaksanakan program Rumah Gizi ‘Aisyiyah yakni melakukan sosialisasi gizi, konseling gizi dan menyusui, praktik pengolahan makanan bergizi, layanan makanan tambahan bergizi, dan kebun gizi.” Titin melanjutkan bahwa ‘Aisyiyah juga akan mendorong pemerintah desa agar dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan anggaran APBDes. Ia juga berharap nantinya program Rumah Gizi ini dapat direplikasi di seluruh Desa yang ada di Cianjur.

Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Shoimah Kastolani yang hadir dan memberikan sambutan sangat mengapresiasi kerja-kerja yang telah dilaksanakan kader ‘Aisyiyah terutama di Kabupaten Cianjur. “Kader Cianjur adalah kader-kader terbaik ‘Aisyiyah yang mampu ikut serta bergerak, membawa nilai Islam untuk saling tolong menolong, toleran, dan membawa nilai-nilai luhur ‘Aisyiyah.” Ia juga menyampaikan terimakasihnya atas kerjasama baik yang telah terjalin antara ‘Aisyiyah dengan pemerintahan di Kabupaten Cianjur terutama dalam upaya mengentaskan permasalahan stunting. “Terima kasih, untuk pemerintah kabupaten Cianjur, Dinas Kesehatan, Dinas lain yang terkait, kepala desa hingga puskesmas-puskesmas yang telah bekerjasama untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat kita,” ujar Shoimah.

Pada acara ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Tresna Gumilar dengan PDA Kabupaten Cianjur terkait peningkatan derajat Kesehatan Reproduksi (Kespro) dan Gizi. Dilakukan juga penandatanganan Surat Edaran (SE) terkait pemberian apresiasi ASI Eksklusif yang merupakan inisiasi ‘Aisyiyah dimana nanti SE tersebut akan berlaku di seluruh Puskesmas yang ada di Cianjur.

Tri Hastuti Nur Rochimah yang merupakan Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dan Koordinator Program MAMPU ‘Aisyiyah pada kesempatan terpisah menyampaikan bahwa Rumah Gizi yang merupakan upaya ‘Aisyiyah untuk mewujudkan peningkatan status gizi dan penurunan stunting serta mengembangkan kedaulatan pangan dan ketahanan pangan berbasis komunitas. “Melalui Rumah Gizi ini ‘Aisyiyah berharap dapat berperan dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia dengan berbasis komunitas.” Secara nasional menurut Tri, ‘Aisyiyah telah melaunching Program Rumah Gizi ini beberapa waktu lalu di Kabupaten Mamuju dan kali ini di Cianjur, akan tetapi pelaksanaan Rumah Gizi ini telah diterapkan di 16 Kabupaten/Kota di Indonesia dan terus meluas dengan adanya replikasi oleh ‘Aisyiyah di daerah lainnya.

Acara yang dihadiri oleh sekitar 700 orang yang terdiri dari OPD, Kepala Dinas, Kepala Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Desa, Baznas Daerah, Ikatan Pegusaha Muslim Indonesia (IPEMI), IBI, Persagi, kader ‘Aisyiyah, dan masyarakat umum ini dimeriahkan dengan bazar, stan Rumah Gizi, dan juga stan kesehatan yang melayani konsultasi gizi, pijat oksitoksin, dan konseling ASI. (Suri/Riz)

Exit mobile version