YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah–Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah Rahmawati Husien menyampaikan presentasi dalam rangkaian acara panel discussion Rapat Koordinasi Nasiona MPKU (Majelis Pelayanan Kesehatan Umum) PP Muhammadiyah, Kamis 6 Februari 2020 di Yogyakarta.
“Kalau dalam kebencanaan, ada tiga siklus yang perlu diperhatikan yaitu pada masa pra bencana, saat atau sedang ada edukasi dan rekonstruksi ketiga dan pasca bencana yang dibutuhkan adalah kesiagaan.” Jelas Rahmawati ketika memaparkan presentasinya yang fokus membahas tentang Kontribusi Pelayanan Kesehatan Muhammadiyah Penaggulangan Bencana.
Rahmawati masih mempertanyakan seberapa besar peran aksi dan kontribusi Muhammadiyah dari bidang kesehatan dan kebencanaan. “Sejak dari tahun 2004, yang biasa dilakukan oleh tim medis dalam menanggulangi bencana adalah pelayanan kesehatan bencana. Tujuan dari kesehatan ini adalah menyelamatkan jiwa agar tidak banyak yang meninggal. Dari yang sakit agar tidak meninggal dan dari yang sehat tidak menjadi sakit.” tutur Rahmawati.
Apabila terjadi bencana, maka pertama kali yang dibangun MDMC adalah klinik tenda. Menyediakan obat-obat dan alat-alat untuk mengecek kesehatan. Terutama membawa pendamping-pendamping yang dapat melakukan healing pada anak-anak disana dan mengajak anak agar tidak trauma, stress dan depresi.
“Penting juga menjaga kesehatan lingkungan. Biasanya kalau lagi mengungsi lingkungan menjadi lebih buruk, seperti tenda yang ditambah hujan. Sehingga tidak ada namanya double penyakit, seperti diare, tipes, kista dan lainnya.” Imbunya.
Promosi kesehatan juga perlu dilakukan agar tetap menjaga kestabilan imun dalam tubuh. Dengan memberitahu komposisi yang baik dan memberitahu minuman yang banyak mengandung nutrisi. Sehingga Muhammadiyah dapat melaksanakan peran sebagai rumah sakit yang memberikan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat.
Terakhir, Rahmawati mengajak untuk mengubah paradigm ketika membangun sebuah bangunan rumah sakit dimana harus mengetahui cara mengamankan bangunan tersebut agar meminimalisir kemungkinan terjadi bencana. (rahel)