Mengabadikan Kiprah Sang Guru Politik Muhammadiyah

JAKARTA, Suara Muhammadiyah — Bertempat di Auditorium KH. Ahmad Dahlan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, PP Muhammadiyah menyelenggaraka launching buku yang berjudul “Mengenang Sang Guru Politik Prof. Dr. Bahtiar Effendy, MA”. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashri M.Si, Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan, Wakil Ketua MPR RI Nor Hidayat, serta Rektor UNJ Saiful Bakhri (10/2).

Haedar Nashir dalam sambutannya menyampaikan bahwa (Alm) Bachtiar Effendy merupakan salah satu tokoh penggagas amal usaha politik dalam Muktamar ke-47 di Makassar. “Berbicara tradisi, maka bentuk penghormatan dan penghargaan kepada seseorang ialah dengan menuliskan kisahnya dalam buku atau memberikan posisi yang tepat sesuai dengan keilmuannya,” ujar Haedar.

Kemuliaan perilaku dan kebaikannya memancarkan energi positif sehingga memberikan makna dan kesan yang mendalam. “Setiap kita pasti akan merasa kehilangan. Maka dalam keragaman dan perbedaan kita harus tetap saling menghargai. Sebab setelah kehilangan kita tidak bisa bertemu lagi,” kenangnya.

Anis Baswedan menambahkan, menuliskan kisah seorang tokoh melalui sebuah buku merupakan jalan ikhtiar terbaik memberikan pelajaran dan pengalaman bagi generasi berikutnya. “Ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk menstrukturkan perjalan pengalaman dan pengetahuan agar bisa dibaca dari setiap lintas generasi,” ungkapnya.

Nor Hidayat menggambarkan bahwa sosok Prof. Bacthiar Effendy tidak hanya sebagai seorang ilmuwan, melainkan juga sebagai seorang yang selalu mengamalkan ilmunya serta mencerminkan akhlak yang baik kepada sesama. “Bahkan beliau juga merupakan sosok yang suka berbagi ilmu kepada siapa saja yang ditemuinya,” ujarnya.

Rektor UNJ, Saiful Bakhri menceritakan kenangannya ketika bertatap muka dengan (Alm) Bachtiar Effendy. “Sebenarnya kalau setiap ketemu, bicaranya politik termasuk politik Islam. Karena tulisan-tulisannya banyak membahas tentang politik dan ini menjadi kontribusi yang sangat luar biasa bagi keilmuan dan politik Islam pada khususnya,” paparnya.

Makmun selaku editor menjelaskan bahwa pembuatan buku tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada (Alm) Bachtiar Effendi sebagai senior, teman, dan juga sebagai kolega. “Buku ini dapat mengenang (Alm) Bachtiar Effendi sebagai illmuwan politik. Dan sebenarnya tradisi ini sudah ada sejak wafatnya K.H. Hasyim Husyadi. Sekarang juga sedang menyiapkan buku (Alm) Yunahar Ilyas dan (alm) Gus Solah,” ungkapnya.(rahel/diko)

Exit mobile version