KAIRO, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir bertemu Penasehat Grand Syaikh Al-Azhar Bidang Kemahasiawaan Asing dan Kerjasama Luar Negeri Duta Besar Abdurrahman Musa di Kantor Masyikhotil Azhar, Ahad (9/2).
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Ketua PCIM Zaki Al-Rasyid bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Dr. Usman Syihab, diikuti oleh beberapa penasehat dan pengurus PCIM.
Pertemuan membahas tindaklanjut dari pertemuan Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 Prof Dr M Din Syamsuddin dengan Grand Syaikh Al-Azhar Prof Dr Ahmad At-Thoyyib di Kairo, tentang kerjasama pendidikan dan dakwah kedua lembaga.
Sebelumnya, PP Muhammadiyah pada tahun 2003 telah mengadakan penandatanganan MoU dengan Al-Azhar, yang berisi antara lain; kaderisasi Muhammadiyah melalui pemberian beasiswa, pelatihan imam dan dai, pelatihan fatwa dan pengiriman ulama (mab’uts) Al-Azhar ke Pesantren dan sekolah Muhammadiyah, MoU kerjasama itu kini akan dimaksimalkan kembali sebagai langkah kongkrit dalam kerangka kerjasama kedua lembaga yang memiliki pengaruh dinegaranya.
Abdurrahman Musa merespon positif langkah PCIM dalam rangka percepatan kerjasama antara Muhammadiyah dan Al-Azhar.
Menurutnya, Muhammadiyah adalah salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia dan memiliki peran signifikan bagi perkembangan Islam di Indonesia.
Ketua PCIM bersama PP Muhammadiyah akan segera merumuskan lebih luas lagi langkah-langkah kongkrit dalam rangka tindak lanjut kerjasama tersebut.
Grand Syaikh Al-Azhar pada tahun 2018 berkunjung ke salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah; UMS di Surakarta, bertemu dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rektor UMS dan Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah se-Indonesia.
Kini, UMS bersama UGM dan UIN Malang menjadi universitas konsorsium pengembangan bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar. (Mouhan)