KAIRO, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir menyelenggarakan orientasi bagi mahasiswa baru kedatangan 2019-2020. Orientasi bertajuk FORZA (Forum Azhari Muda) ini bertujuan untuk mengenalkan persyarikatan Muhammadiyah dan Al-azhar kepada para peserta, acara ini juga sekaligus menjaring kader kader Muhammadiyah dari kalangan mahasiswa baru tahun 2019-2020. Acara ini berjalan khidmat.
Dengan mengangkat tema “Bijak Menentukan Strategi, Lahirkan Azhary Hakiki” Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Mesir berharap agar para mahasiswa baru memahami apa tujuan mereka berada di Mesir, sehingga mereka mengetahui langkah langkah apa saja yang perlu diambil untuk menunjang kesuksesan studi mereka.
FORZA 2020 yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh sekitar 80 peserta laki-laki dan perempuan.
Pada hari pertama (14/02/2020) dilaksanakan acara indoor bertempat di aula KH. Ahmad Dahlan, Markaz Dakwah Muhammadiyah, Hay Tasi’. Berlangsung dari pukul 14:00 – 21:00 clt.
Pada sesi pertama diisi dengan pengenalan PCIM Mesir itu sendiri, dipaparkan secara jelas mengenai Muhammadiyah & Aisyiyah serta kiprahnya di Mesir. Dan juga dijelaskan terkait Tapak Suci, LAZISMU dan Lembaga Pengelolaan Markaz Dakwah, sebagai ortom dan lembaga dibawah PCIM Mesir. Dibawakan langsung oleh para jajaran pengurusnya, peserta pun antusias menyimak penjelasan mereka.
Dan pada sesi kedua, ustadz Cecep Taufiqurrahman, MA. penulis buku “Menuju Kiblat Ilmu” menyampaikan materi kiat kiat sukses studi di Al-azhar dan juga motivasi motivasi belajar. “Kuatkan bahasa arab kalian di tahun pertama, kalau sudah tahun kedua bahkan ketiga masih belum bisa berbahasa arab, maka kalian akan malu belajarnya”, pesan beliau.
Pada hari kedua berlangsung acara outdoor bertempat di International Park. FGD (Focused Group Discussion) para peserta diajak berdiskusi tentang cita cita dan target mereka selama lima tahun di Mesir, serta bagaimana cara mewujudkannya. Dibimbing oleh ustadz Fardan Satrio Wibowo, Lc., Dipl. Peserta terlihat aktif dalam berdiskusi. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan game dengan tujuan melatih kerjasama dan menumbuhkan chemistry diantara mereka, game pun berlangsung seru dan penuh tawa dari peserta maupun panitia.
Menjelang maghrib Forza 2020 resmi ditutup oleh panitia, dalam sambutannya Direktur Markaz Dakwah H. Fathurobbani, Lc. menyampaikan “Diadakannya acara seperti ini adalah bentuk upaya menjaga dua aset penting muhammadiyah di timur tengah, aset wujud yaitu gedung markaz dakwah & juga aset tak berwujud yaitu ilmu”.(Sena)