YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Anwar Abbas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan mengatakan bahwa Baitut Tanwil Muhammadiyah (BTM) sebagai Amal Usaha Muhammadiyah harus gerak berpihak pada rakyat miskin. Disampaikan Anwar Abbas pada pembukaan Lokakarya Nasional Gerakan Microfinance Muhammadiyah, di Yogyakarta, Kamis (20/02).
“Baitut Tanwil Muhammadiyah ini kan sama seperti koperasi. Secara koperasi yang dikonsep oleh Bung Hatta itu sangat bagus sekali. Namun, kalau kita lihat empiriknya, kenapa sedikit sekali koperasi yang menerapkan konsep bagus yang di gagas Bung Hatta?” ungkap Abbas.
Koperasi sejatinya berfungsi untuk membantu perekonomian masyarakat khususnya masyarakat lapisan bawah. Maka dari itu masih banyak sekali koperasi yang jelek (tidak sesuai konsep koperasi). Koperasi itu tidak bagus karena pengelola koperasi tersebut yang kurang paham, kurang cerdas dan kurang telaten dalam memberikan pembiaayaan sehingga menjadi resiko..
Anwar Abbas juga menjelaskan bahwa Baitut Tanwil Muhammadiyah (BTM) sebagai pusat keuangan Muhammadiyah ini dapat memainkan peran secara strategis agar fungsinya dapat berjalan dengan maksimal.
Microfinance yang di gagas BTM ini sangat bagus. Hal ini sangat penting sebab akan membantu masyarakat lapis bawah. BTM juga harus memiliki keberpihakan yang jelas terhadap persyarikatan. “Siapa lagi yang diharapkan kalau bukan BTM?”tegas Abbas.
Pemerintah tidak sepenuhnya melaksanakan pasal 34 bahwa kemiskinan dan anak terlantar akan di tanggung oleh negara. Abbas berpesan bahwa apabila Muhammadiyah konsisten menjalani pasal 34 ini, maka sebenarnya Muhammadiyah telah melaksanakan semangat Teologi al-Ma’un dalam membangun pemberdayaan.
Dengan begitu, masyarakat secara umum dan warga Muhammadiyah khususnya akan merasakan pertolongan dan bantuan melalui pemberdayaan dari BTM ini.(rahel/riz)