• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Juni 24, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Diperlukan Redesain Pelajaran Kemuhammadiyahan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
21 Februari, 2020
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah –Keresahan tentang mata pelajaran Kemuhammadiyahan menjadi agenda utama Majelis Reboan yang dipantik oleh Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua PWM DIY, Arif Jamali Muis dan Penulis buku Pendidikan Karekter: Membangun Karakter Emas Menuju Indonesia Martabat, Bagus Mustakim, di Gedoeng Moehammadijah, Rabu malam (19/2).

Tema‘Redesign Mata Pelajaran Kemuhammadiyahan dan Intitusi Pendidikan Muhammadiyah’ yang diusung tersebut adalah satu bagian dari tema besar Majelis Reboan yang digagas oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dengan tema besar yaitu Penyampaian Visi Masa Depan Persyarikatan, khususnya menjelang Muktamar ke-48 di Surakarta, Juli mendatang.

Baca Juga

Kolaborasi, ‘Aisyiyah Burikan Gelar Pengajian dan Pengukuhan NA

Pemberdayaan Keluarga, Aisyiyah Aceh Selatan Gelar Kajian Rutin Ekonomi 

Mustakim berpendapat bahwa mata pelajaran Kemuhammadiyahan perlu dibawakan dengan paradigma konstruktivistik dengan kontekstualisasi konten. Namun hal tersebut belum diterapkan oleh guru-guru pengampu. Pengajaran mata pelajaran Kemuhammadiyahan masih cenderung menggunakan metode ceramah dan berorientasi terhadap koginisi.

Permasalahan selanjutnya yang ditekankan oleh Mustakim berada pada Majelis Dikdasmen. Upaya perbaikan guru dan kurikulum di Muhammadiyah ternyata belum sampai ke akar rumput. Beliau menceritakan bahwa ada sekolah di Ngawi yang tidak tahu-menahu tentang adanya perubahan di kurikulum yang direvisi Majelis Dikdasmen. Banyak pekerjaan Majelis Dikdasmen yang tidak terlaksana secara maksimal. “Mesinnya Majelis Dikdasmen nggak jalan,” tuturnya. Mustakim beranggapan bahwa Majelis Dikdasmen harus memperhatikan kesejahteraan dan kualitas guru Kemuhammadiyahan serta melakukan revolusi menjadi lebih profesional dalam bekerja.

Sementara itu, mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) mengalami revisi dari segi kurikulum pada tahun 2017. Karena dirasa penting, jam pelajaran untuk AIK kemudian ditambah menjadi 12 jam. Hal tersebut, menurut Jamali, dirasa memberatkan siswa sekaligus guru yang mengampu pelajaran AIK. Selain masalah dari materi Kemuhammadiyahan itu sendiri, Kemuhammadiyahan yang dibebankan pada kreativitas guru, akan menambah masalah karena mata pelajaran kemuhammadiyahan bisa disertifikasi sehingga guru tidak termotivasi.

Permasalahan mengenai Kemuhammadiyahan sering berimbas pada persoalan krisis kader yang berkepanjangan. Oleh karena itu maka Majelis Dikdasmen dapat bekerja sama dengan Majelis Kader untuk menciptakan budaya yang dapat mengantarkan siswa untuk internalisasi nilai-nilai Kemuhammadiyahan.

Kemuhammadiyahan di sekolah seharusnya tidak berkutat pada ilmu, namun lebih pada nilai dan karakter Muhammadiyah. Nilai dan karakter ini bisa dibangun lewat budaya sekolah. Budaya tersebut, Jamali mencontohkan, dapat berupa social enterpreneurship, infaq, maupun berbagai penerapan Al-Maun seperti yang diajarkan Ahmad Dahlan. Jamali menegaskan bahwa Kemuhammadiyahan jangan hanya menjadi mata pelajaran. Kemuhammadiyahan harus diangkat menjadi karakter dan budaya sekolah. “Kalau ada delapan standar nasional pendidikan, maka tambah satu lagi. Standar Kemuhammadiyahan, yang itu tidak persoalan mata pelajaran, tapi itu lebih pada budaya sekolah,” tuntasnya. (LHHS)    

Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Kolaborasi, ‘Aisyiyah Burikan Gelar Pengajian dan Pengukuhan NA
Berita

Kolaborasi, ‘Aisyiyah Burikan Gelar Pengajian dan Pengukuhan NA

29 September, 2024
Pemberdayaan Keluarga, Aisyiyah Aceh Selatan Gelar Kajian Rutin Ekonomi 
Berita

Pemberdayaan Keluarga, Aisyiyah Aceh Selatan Gelar Kajian Rutin Ekonomi 

29 September, 2024
Keren, SMA Muhi Yogya Raih Medali Emas Festival Inovasi dan Kewirausahaan
Berita

Keren, SMA Muhi Yogya Raih Medali Emas Festival Inovasi dan Kewirausahaan

29 September, 2024
Next Post
Milad ke-48 FISIP UMSU, Kapolda Sampaikan Kuliah Umum

Milad ke-48 FISIP UMSU, Kapolda Sampaikan Kuliah Umum

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In