NEW DELHI, Suara Muhammadiyah – Demonstrasi terjadi di Ibu kota India, New Delhi, pada Ahad (23/02) lalu. Para demonstran berkumpul untuk menolak undang-undang kewarganegaraan baru yang dibuat oleh pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi pada 11 Desember 2019 silam.
Demonstrasi tersebut polisi sempat menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan demonstran yang berkumpul di New Delhi akibat demonstrasi yang berubah menjadi aksi kekerasan. Dilansir oleh Al Jazeera, dalam ledakan kekerasan tersebut, ratusan orang yang mendukung undang baru itu berbenturan dengan kelompok yang menentangnya. Kedua kelompok tersebut saling melempari batu di daerah Maujpur, bagian timur kota New Delhi.
Pada hari yang sama, sebuah protes terpisah juga terjadi di kota Aligarh di India bagian utara, tempat para pemrotes melemparkan batu ke arah polisi, dilaporkan Al Jazeera. Aksi tersebut juga bertepatan dengan sehari sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump memulai kunjungan selama dua hari di India.
Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan India atau Citizenship Amendment Act yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Modi ialah sebuah peraturan yang akan memudahkan jalan bagi masyarakat non-Muslim dari negara-negara tetangga yang mayoritas Muslim untuk mendapatkan kewarganegaraan.
Hal ini menjadi pemicu protes yang terjadi di India selama berminggu-minggu, bahkan sampai pada kekerasan, dikarenakan undang-undang tersebut dinilai diskriminatif terhadap kelompok Muslim. Dalam undang-undang tersebut tidak tertulis kelompok Muslim dari negara-negara tetangga India sebagai bagian kelompok yang berhak mendapatkan hak kewarganegaraan di India.
Adanya undang-undang tersebut juga telah memperdalam kekhawatiran bahwa pemerintahan Modi merusak tradisi sekuler di India.
Dalam kunjungan Trump di India, diperkirakan akan mengangkat masalah kebebasan beragama di negara itu dengan Modi. Presiden AS berangkat ke India pada hari Minggu, memperkirakan bahwa jutaan warga India akan menyambutnya pada kunjungan kilat tersebut.
“Saya berharap bisa bersama orang-orang India,” kata Trump ketika meninggalkan Gedung Putih pada perjalanan pertamanya ke India.
Dikabarkan bahwa Trump selama di India akan mengunjungi Taj Mahal dan akan menghadiri rapat umum dengan Perdana Menteri Modi. (ran)