NEW DELHI, Suara Muhammadiyah – Kerusuhan di New Delhi, India, meningkat menjadi aksi kekerasan. Hal ini diakibatkan dari perseteruan antar kelompok pro dengan kelompok kontra perihal peraturan kewarganegaraan baru yaitu Citizenship Amendment Act (CAA). Dilansir dari India Today pada Kamis (27/02), jumlah korban tewas dalam kerusuhan ini tercatat hingga 35 orang dan ada lebih dari 200 orang mengalami luka-luka.
Dari laporan pihak Rumah Sakit Guru Teg Bahadur (salah satu rumah sakit di New Delhi) kepada India Today, pasien memiliki beberapa jenis cedera, termasuk dari tembakan, batu dan senjata lainnya dan banyak yang terluka saat melompat dari atap untuk melarikan diri dari para perusuh, kata pihak berwenang rumah sakit.
Kerusuhan ini juga mengakibatkan banyak bangunan yang rusak akibat dirusak oleh massa aksi baik rumah-rumah warga bahkan toko-toko. Peristiwa kerusuhan yang awalnya dikarenakan diloloskannya kebijakan CAA oleh pemerintah ini kemudian berubah menjadi aksi anti-Muslim di India. Hal ini dikarenakan massa pro CAA tersebut beralih menyerang penduduk Muslim yang kontra terhadap CAA.
Laporan dari Al Jazeera pada menyebutkan bahwa sebuah masjid dibakar oleh massa di ibukota India pada hari Selasa (25/02) oleh kelompok Hindu, beberapa daerah berpenduduk Muslim di kota itu diserang selama tiga hari kerusuhan ini terjadi.
Situs web India The Wire melaporkan bahwa gerombolan yang berteriak “Jai Shri Ram”, diterjemahkan menjadi “salam Lord Ram”, berparade di sekitar masjid yang terbakar di daerah Ashok Nagar di ibukota, Rabu (26/02).
Rekaman video yang dibagikan di media sosial menunjukkan gerombolan orang memanjat ke puncak menara masjid di mana mereka berusaha memasang bendera yang terkait dengan kelompok Hindu sayap kanan.
Kejadian ini menyebabkan toko-toko dan sekolah-sekolah ditutup dan jalanan sepi. Polisi membuat pengumuman bahwa tidak ada yang boleh keluar dari rumah mereka.
Beberapa bagian di Delhi telah terjadi tindak kekerasan sejak Ahad 23 Februari 2020. Pada hari-hari berikutnya, kekerasan baru telah dilaporkan terjadi di daerah-daerah berpenduduk Muslim seperti Karawal Nagar, Maujpur, Bhajanpura, Taman Vijay dan Yamuna Vihar. Daerah-daerah ini telah menjadi saksi terjadinya pertempuran sengit antara umat Hindu dan Muslim.
Peristiwa kekerasan ini terjadi bertepatan dengan kunjungan negara Presiden AS Donald Trump ke India, kunjungan ini disambut oleh Perdana Menteri India Narendra Modi. (ran)