JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum PP Asiyiyah Siti Noordjannah Djohantini bersama jajaran pimpinan pusat lainnya bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, 2 Maret 2020. Presiden Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan diundang khusus untuk membuka gelaran muktamar yang akan diselenggarakan di Surakarta, Jawa Tengah, pada 1-5 Juli 2020.
Haedar Nashir dan Noodjannah Djohantini didampingi anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah-Aisyiyah lainnya, antara lain Abdul Mu’ti, Anwar Abbas, Syafiq A Mughni, Suyatno, Agus Taufiqurrahman, Agung Danarto, Latifah Iskandar, dan lain sebagainya. Sementara Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Agama Fachrul Razi.
“Kami silaturahim kepada Bapak Presiden untuk keperluan utama meminta kehadiran sekaligus memohon kehadiran dan juga menyampaikan amanat sekaligus membuka acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisiyah ke-48 pada 1-5 Juli 2020 di Surakarta,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah usai pertemuan. Kepala negara menyatakan kesediaan untuk hadir. “ Insyaallah, Pak Presiden bersama ibu akan hadir membuka muktamar ini.”
Muktamar Muhammadiyah ke-48 mengusung tema “Memajukan Indonesia dan Mencerahkan Semesta” dan Muktamar ‘Asiyiyah mengetengahkan tema “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Kehidupan Bangsa”.
Melalui gelaran musyawarah tertinggi tersebut, Muhammadiyah bersama dengan Aisyiyah berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan dan pemajuan bangsa. Pendidikan dan kesehatan menjadi sektor unggulan Muhammadiyah melalui institusi yang tersebar di seluruh Indonesia. “Kami tetap komitmen, Muhammadiyah untuk terus berikhtiar secara maksimal memajukan bangsa kita termasuk tentu di bidang kesehatan, pelayanan sosial dan pendidikan yang menjadi leading sector kami,” tutur Haedar.
Melalui muktamar tahun ini, ungkap Haedar, Muhammadiyah akan meluaskan peran dan gerakan amalnya untuk mencerahkan semesta. “Dan insyaallah ke depan kami akan fokus pada membangun pusat-pusat keunggulan dan kekuatan ekonomi karena bangsa ini tentu harus bersaing dengan bangsa lain jika kekuatan ekonominya juga mampu bersaing. Itu hal pokok kami,” tukas Haedar Nashir.
Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini menyatakan bahwa muktamar tahun ini akan dihadiri 3.000 orang peserta inti untuk Muhammadiyah dan 2.500 orang peserta untuk muktamar Aisyiyah. Adapun peserta penggembira yang ikut meramaikan rangkaian acara selama 1-5 Juli 2020 ini diperkirakan mencapai 1,5 juta orang dari seluruh Indonesia.
Di abad kedua, Aisyiyah ingin mengokohkan diri sebagai pelopor gerakan perempuan berkemajuan. “Concern kami ingin terus memajukan perempuan Indonesia agar dengan kemajuan perempuan Indonesia, bangsa semakin kuat dan keadaban, bangsa ditegakkan, dan juga tentu ketahanan keluarga maupun juga kekuatan bangsa, dikontribusikan oleh perempuan Indonesia,” tutur Siti Noordjannah Djohantini. (ribas)