Oleh : M. Muchlas Abror
SEKARANG kita sedang menuju bulan Sya’ban. Menyusul berikutnya bulan Ramadhan. Dengan demikian, bulan Ramadhan menjelang datang. Pada bulan yang disebut sayyidu al-syuhuuri (penghulu semua bulan) itu, umat Islam kembali akan menjalani ibadah puasa Ramadhan. Puasa fardhu selama satu bulan pada Ramadhan merupakan salah satu Rukun Islam. Perintahnya dari Allah kepada umat Islam datang dan diterima Nabi Muhammad saw pada bulan Sya’ban tahun ke dua Hijriyah.
Kita, sebagai kaum Muslimin dan Mukminin, mestilah mempersiapkan diri secara baik sebelum bulan Ramadhan datang. Untuk mempersiapkan diri masih tersedia dan terbuka waktu. Persoalannya pada tekad yang ada pada diri kita. Mau atau tidak. Bagi siapa mau melakukan persiapan, tentulah ia akan memperolah hasil baik bahkan sangat baik. Tapi, sebaliknya, siapa yang tidak mau melakukan persiapan apa pun, maka hasilnya pastilah tidak sebaik yang dicapai orang pertama. Jadi, antara siapa yang siap dan siapa yang tidak siap hasil akhir yang dicapai masing-masing tentulah berbeda.
Beberapa persiapan yang perlu kita lakukan antara lain sebagai berikut :
Pertama, kesehatan jasmani. Jagalah kesehatan jasmani kita secara baik. Jika ada di antara kita yang sedang sakit, maka sakitnya jangan dibiarkan dan segeralah diobati. Apabila sakitnya agak sangat, cepatlah periksa ke dokter dan berobat. Ikhtiar yang dlakukan ini bermaksud agar sakitnya segera sembuh. Sehingga pada bulan Ramadhan tahun ini masih dapat berpuasa untuk menunaikan peritah Allah. Adapun kalau bulan Ramadhan datang dan sakitnya belum sembuh, maka tak perlu kecewa. Yang penting sebelumnya sudah berikhtiar. Dalam keadaan seperti ini, terimalah kemurahan Allah kepadanya, yakni boleh tidak berpuasa. Setelah sembuh dari sakit, barulah ia berpuasa. Sedangkan hutang puasanya selagi sakit dilunasi setelah bulan Ramadhan.
Kedua, kesabaran. Kita harus mempersiapkan diri untuk menjadi manusia yang sabar. Gunakan atau manfaatkan hari-hari di bulan Sya’ban ini untuk berlatih dan berpraktek berkata benar, baik, sejuk, ramah. Mulut kita jaga jangan sampai berkata dusta, jorok, dan kotor. Juga tidak untuk berkata yang menyakitkan hati dan menimbulkan emosi. Jangan pula keluar dari mulut kita ujaran kebencian dan kedengkian. Sebab, kita akan segera memasuki bulan Ramadhan untuk berpuasa. Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran. Jadi, dalam berpuasa akan meminta kita banyak kesabaran. Apalagi puasa Ramadhan tahun ini kita tunaikan memasuki musim panas.
Ketiga, banyak membaca. Kewajiban kita berpuasa satu bulan dalam setahun hanya di bulan Ramadhan. Berbeda dengan ibadah shalat lima waktu, dilakukan setiap hari. Jadi, siapa tahu ada yang sudah lupa dan tak ingat tentang tuntunan puasa yang sebenarnya. Karena itu, manfaatkan waktu selama beberapa hari ini untuk banyak membaca buku-buku tentang Puasa Ramadhan. Selain untuk menyegarkan ingatan kita kembali, juga. untuk mendalami dan memahami bagaimana seharusnya kita menjalani ibadah puasa Ramadhan sesuai dengan tuntunan dari Allah dan Rasul-Nya. Sehingga ibadah puasa Ramadhan yang akan kita jalani menjadi berarti dan berisi serta. Semoga membaca menjadi kegemaran kita dan berlanjut pada bulan-bulan berikutnya.
Keempat, berpuasa sunnah di bulan Sya’ban. Nabi Muhammad saw pada bulan Sya’ban banyak berpuasa. Tidak pada bulan-bulan lainnya. Ummul Mukminin, ‘Aisyah ra, berkata : “Nabi saw tidak pernah berpuasa dalam satu bulan lebih banyak daripada puasa di bulan Sya’ban”. Jadi, disunnahkan berpuasa Sya’ban sebagai persiapan menghadapi bulan Ramadhan dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad saw. Nah, masih ada waktu, bagi kita untuk berpuasa sunnah Sya’ban.
Kelima, membuat program Ramadhan. Kita, masing-masing, hendaklah membuat program kegiatan Ramadhan. Silahkan tuangkan, tulis, dan catat pada buku agenda apa yang hendak dilakukan masing-masing selama bulan Ramadhan.
Demikianlah beberapa persiapan menghadapi bulan Ramadhan. Jika dapat dilaksanakan, insya Allah, bermanfaat. Semoga.
Artikel ini pernah dimuat di Majalah SM Edisi 9 Tahun 2018